GITJ Banyutowo

Kyai Ibrahim Tunggul Wulung (1800-1885) adalah tokoh pekabar Injil pribumi di tanah Jawa. Lahir dr kerabat keraton Mangkunegaran Surakarta dengan nama Tondo Kusumo. Ketika dewasa menjabat sebagai Demang di Kadipaten Kediri, dikenal dengan nama Demang Padmodirjo. Saat Perang Jawa/ Java Oorlog / Perang Diponegoro, beliau ikut berperang melawan Belanda dengan pangkat Dullah. Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, beliau dan anak buahnya berlari, bersembunyi, menyamar dan berbaur dengan rakyat di Ngalapan Juana dan sekitarnya. Ia menyamarkan namanya dengan nama Amatdullah.

Setelah bertahun-tahun kemudian mengalami pergolakan batin sehingga membawanya dalam pengembaraan guna mencari arti hidup sejati (Jawa: Jatining urip lan urip kang sejati).

Saat tiba di Semarang, beliau ditangkap oleh serdadu Belanda dan hendak dibuang ke Makasar. Namun setibanya di Surabaya ia meloloskan diri dan berlari ke Gunung Kelud serta menjadi seorang pertapa dan mengganti namanya dengan nama Tunggul Wulung.