DOKUMENTASI FANG SHENG CETIYA PANNA SIKKHA, 17 AGUSTUS 2025

Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,

kita berkumpul untuk melaksanakan fangshen praktik melepas satwa sebagai wujud cinta kasih dan welas asih.

Di tengah semangat merah putih, kita mensyukuri kemerdekaan bangsa, dengan menghadirkan “kemerdekaan” bagi makhluk lain untuk kembali pada habitat aslinya.

Fangshen bukan sekadar melepas; ini adalah latihan batin: menumbuhkan mettā dan karuṇā,

mengingat keterhubungan kita dengan semua makhluk.

Dalam semangat gotong royong, kita bertekad mengurangi penderitaan kecil maupun besar dengan tindakan yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Satwa yang dilepas pada fangshen kali ini dibeli dari pedagang lokal.

Yang terdiri dari 205 ekor labi-labi, 200 ekor ikan nila, 150 ekor ikan betok, 100 kilo ikan lele, 11,5 kilo belut, 350 ekor burung, dan 6000 ekor jangkrik

Dengan penuh hormat kepada kehidupan, kita kembalikan mereka ke habitat yang sesuai, sebagai upaya membebaskan mereka dari penderitaan.

Sebelum pelepasan, kita berkumpul bersama Bhikkhu Saṅgha, memanjatkan doa dan paritta suci: semoga semua makhluk berbahagia, aman, dan sejahtera.

Dengan hati penuh syukur, kita melepaskan mereka kembali ke rumahnya.

Dalam kegiatan Fanghsen ini, kita juga belajar melepaskan: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin,

itulah makna kemerdekaan batin yang sejati.

Semoga pelepasan ini menjadi sebab kebajikan dan kebahagiaan bagi semua makhluk.

Maha anumodana kami sampaikan kepada seluruh donatur dan relawan yang telah berpartisipasi.

Semoga jasa kebajikan ini menghadirkan berkah.

Semoga Anda dan keluarga sehat, sentosa, terlindungi dari mara bahaya, dan maju dalam Dhamma—dengan kekuatan Tiratana.

Di hari kemerdekaan ini, mari lanjutkan bakti pada bangsa dan semua makhluk melalui perbuatan baik setiap hari.

Sampai jumpa pada program kebajikan berikutnya.

Sabbe sattā bhavantu sukhitattā. Semoga semua makhluk berbahagia.