Apresiasi GTK Tahun 2025_Kepala SMA Dedikatif_Ayu Herlina Rustam_SMAN 1 Pengaron_Kab. Banjar_Kal-Sel
Автор: SMAN 1 PENGARON
Загружено: 2025-11-03
Просмотров: 16
SMAN 1 Pengaron yang terletak di Desa Pengaron Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan , berada di wilayah pegunungan dengan kondisi jalan yang berbukit, berkerikil, dan melewati hutan yang sepi. Akses menuju perkampungan cukup sulit dikarenakan banyaknya jalan berlubang dan rusak, dengan sisi kiri dan kanan jalan dikelilingi tebing serta jurang curam yang berpotensi membahayakan. Hal ini semakin diperburuk karena jarak tempuh yang sangat jauh, sekitar 65 kilometer dari tempat tinggal saya di kota Banjarbaru. Namun, kondisi ini belum seberapa, ketika musim hujan, banjir akan selalu datang menambah rintangan. Mulai dari beberapa sentimeter hingga mencapai empat meter, bahkan sampai menutup atap rumah warga, banjir biasanya bertahan antara lima hingga sepuluh hari sebelum perlahan surut. Perahu karet dan rakit perahu menjadi sarana transportasi utama menuju sekolah. Ketika sudah surut pun, bukan berarti mempermudah perjalanan. Kondisi jalan yang tidak beraspal dan berlubang mengakibatkan jalanan dipenuhi lumpur dan genangan air. Namun hal tersebut bukanlah sebuah penghalang saya untuk mengabdikan diri di sekolahku tercinta, SMAN 1 Pengaron.
Di sekolah kecil ini, 244 siswa, yang kebanyakan berlatarkan dari keluarga berekonomi rendah, menitipkan mimpi dan harapan mereka kepada 20 guru yang dengan penuh dedikasi terus menyalakan api pengetahuan dengan fasilitas infrastruktur dan jejaring yang seadanya. Kondisi ini mungkin jauh dari kata ideal, namun di tengah keterbatasan dan jarak yang terpencil, semangat belajar dan mengajar di SMAN 1 Pengaron tidak pernah padam. Justru dari sudut pedesaan yang sunyi ini, cahaya tekad dan semangat untuk terus maju kian terang, menerangi langkah kecil menuju masa depan yang lebih gemilang.
Ketika saya pertama kali datang ke SMAN 1 Pengaron dulu, harus diakui bahwa kualitas sekolah jauh dari harapan.. Berdasarkan rapor sekolah, tampak jelas bahwa kemampuan literasi peserta didik berada pada tingkat yang sangat rendah. Minat baca masih minim, dan budaya literasi belum menjadi bagian dari keseharian siswa. Padahal, literasi merupakan keterampilan dasar yang esensial untuk membekali generasi muda menghadapi tantangan zaman di era digital dan globalisasi.
Sebagai pemimpin pembelajaran, kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan inovasi yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, agar literasi tumbuh sebagai budaya positif yang terintegrasi dalam setiap proses pembelajaran. Dari tekad untuk menjawab tantangan tersebut, lahirlah Program PENDEKAR PELITA PM, yang merupakan Akronim dari Perencanaan , Dedikasi, Kolaborasi, Aksi dan Refleksi dalam Upaya Peningkatan Eksplorasi Literasi untuk Tingkatkan Aktualisasi Pembelajaran Mendalam, sebuah langkah nyata untuk menyalakan kembali semangat literasi dan membangun budaya belajar yang berdaya saing di lingkungan SMAN 1 Pengaron.
Transkrip
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: