Inflasi Kota Kendari November 2025 Terkendali, Transportasi Jadi Penyumbang Terbesar
Автор: kendarikota go id
Загружено: 2025-12-04
Просмотров: 25
Inflasi Kota Kendari November 2025 Terkendali, Transportasi Jadi Penyumbang Terbesar
Kendari, kendarikota.go.id — Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kendari untuk periode November 2025 menjadi sorotan dalam rapat resmi yang digelar di Kantor BPS Kota Kendari, Senin (1/12/2025).
Rapat yang dipimpin Asisten II Setda Kota Kendari, Nismawati, ini menghadirkan paparan lengkap dari Kepala BPS Kota Kendari, Sultriawaty, terkait kondisi inflasi terkini.
Dalam pemaparannya, Sultriawaty menjelaskan bahwa inflasi bulanan Kota Kendari pada November tercatat sebesar 0,06 persen. Sementara inflasi year-on-year atau dari November 2024 ke November 2025 mencapai 2,78 persen.
Adapun inflasi year-to-date, atau akumulasi sejak awal tahun hingga November 2025, berada pada angka 2,69 persen. Angka ini menunjukkan bahwa laju inflasi di Kendari masih berada dalam kategori moderat dan terkendali.
Lebih jauh, ia menguraikan bahwa dari 11 kelompok pengeluaran yang menjadi komponen perhitungan inflasi, lima kelompok mengalami kenaikan indeks, tiga kelompok mengalami penurunan, dan tiga lainnya tercatat stabil.
Kondisi ini menggambarkan dinamika harga yang bervariasi sepanjang November, dipengaruhi oleh faktor musiman maupun pola konsumsi masyarakat. Kelompok transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar pada bulan November.
"Andil kelompok transportasi tercatat sebesar 0,12 persen, dengan tingkat inflasi mencapai 0,74 persen,” ujarnya.
Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap laju inflasi, yakni sebesar 0,09 persen.
Sebaliknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru menjadi penyumbang deflasi terbesar dengan andil minus 0,13 persen.
Beberapa komoditas pangan yang sebelumnya sempat mengalami lonjakan harga kini menunjukkan penurunan.
“Alhamdulillah, beras mengalami deflasi 0,19 persen. Cabai rawit 0,04 persen, serta terong, tomat, air kemasan, dan ikan tembur masing-masing deflasi 0,02 persen. Mobil, ikan tanjak, telur ayam ras, dan cumi-cumi juga deflasi 0,01 persen,” jelas Kepala BPS.
Pada skala yang lebih luas, inflasi year-to-date Kota Kendari yang tercatat 2,69 persen berasal dari kenaikan harga pada delapan kelompok pengeluaran, sementara tiga kelompok lainnya mengalami deflasi.
Sultriawaty menuturkan bahwa secara nasional inflasi year-to-date berada pada angka 2,27 persen, sehingga capaian Kendari sedikit di atas rata-rata nasional namun masih dalam batas wajar.
Asisten II Setda Kendari, Nismawati, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas capaian inflasi yang masih berada dalam level moderat.
“Alhamdulillah, kita punya inflasi di bulan November ini masih 2,78 persen. Memang sedikit di atas nasional, selisihnya 0,06, tapi kita masih berada di bawah provinsi,” ungkapnya.
Namun demikian, Nismawati menyoroti perkembangan inflasi di wilayah lain seperti Konawe yang kini justru mencatat inflasi lebih rendah.
“Konawe yang tadinya di angka lima, sekarang paling rendah. Tadi kalau tidak salah 2,01 persen,” tuturnya.
Menutup arahannya, Nismawati meminta perangkat daerah terkait untuk melakukan antisipasi lebih awal, terutama pada komoditas yang historis mengalami kenaikan jelang akhir tahun.
“Biasanya menjelang Natal harga telur ayam, daging ayam, dan cabai naik. Tapi menariknya, cabai rawit justru deflasi bulan ini,” katanya
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: