Gelatin dan Efeknya Oleh dr. Satyawira Aryawan Deng MKM (Gizi) CHt AIFO-K AIFMO-P
Автор: dr. Satyawira Aryawan Deng MKM CHt AIFO-K AIFMO
Загружено: 21 апр. 2025 г.
Просмотров: 3 просмотра
•Gelatin dan Efeknya
•Gelatin adalah polimer alami tanpa rasa yang berasal dari kolagen. Gelatin ditemukan di bagian tubuh hewan dan diekstraksi dengan merebusnya menggunakan air.
•Sebagian besar berasal dari kulit, tulang, dan ligamen sapi dan babi yang disembelih oleh industri daging.
•Meskipun gelatin sering dianggap sebagai produk sampingan, penggunaannya dalam berbagai hal mulai dari obat-obatan hingga makanan membuatnya bernilai komersial.
•Gelatin merupakan biopolimer yang banyak digunakan yang berasal dari kolagen, yang umumnya ditemukan pada kulit dan tulang hewan. Meskipun memiliki banyak aplikasi dalam bidang pangan, farmasi, dan rekayasa biomedis, penting untuk mempertimbangkan potensi efek samping dan risiko yang terkait dengan penggunaannya.
•Salah satu perhatian utama terhadap gelatin, terutama jika bersumber dari sapi atau babi, adalah risiko kontaminasi prion, yang dapat menyebabkan Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE) dan penyakit lainnya.
•Laporan telah menunjukkan bahwa meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi kesehatan lainnya menyatakan bahwa metode pemrosesan gelatin membuatnya aman, tetap ada risiko teoritis penyakit prion yang terkait dengan produk yang berasal dari hewan (Kawai et al., 2014; Afewerki et al., 2018).
•Area lain yang perlu diperhatikan adalah potensi reaksi alergi, khususnya pada individu yang memiliki kepekaan terhadap protein tertentu yang terdapat dalam gelatin.
Telah didokumentasikan bahwa beberapa pasien mungkin mengalami respons alergi, yang menyebabkan berbagai gejala, termasuk ruam kulit dan gangguan gastrointestinal; namun, studi kuantitatif spesifik tentang aspek ini terbatas (Dominko et al., 2004).
•Selain itu, gelatin telah dikaitkan dengan masalah sitotoksisitas, khususnya bila digunakan dalam sistem penghantaran obat atau sebagai perancah dalam rekayasa jaringan.
•Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa gelatin dapat menunjukkan efek sitotoksik dalam kondisi tertentu, yang dapat membatasi kemanjuran dan keamanannya dalam aplikasi medis (Lam et al., 2014; Liang et al., 2003).
•Lebih jauh lagi, sifat mekanis gelatin menghadirkan tantangan; gelatin dikenal karena kekuatan mekanisnya yang relatif lemah dan kerentanannya terhadap degradasi enzimatik. (Xing et al., 2014; Afewerki et al., 2018).
•Penggabungan agen pengikat silang, meskipun bermanfaat untuk meningkatkan stabilitas, juga dapat menimbulkan masalah toksisitas, karena beberapa agen berbahaya bagi sel manusia (Lam et al., 2014; Liang et al., 2003).
•Singkatnya, meskipun gelatin merupakan biomaterial berharga dengan beragam aplikasi, penggunaannya bukan tanpa risiko.
•Kekhawatiran mengenai penyakit prion, reaksi alergi, sitotoksisitas, dan kebutuhan penguatan untuk meningkatkan sifat mekanis menyoroti perlunya pertimbangan cermat terhadap sumber dan formulasi gelatin dalam aplikasi praktis.

Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: