Menengarai Sumber Bencana Sumatera Hingga Dorongan Mundur Bagi Raja Juli

Sepekan lebih usai banjir bandang-longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, pemerintah mengaku telah memperoleh data awal penyebab terjadinya bencana ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Bekerja sama dengan polisi, Raja Juli mengatakan jika pihaknya menengarai asal-usul kayu gelondongan yang muncul bersamaan dengan peristiwa banjir bandang dan tanah longsor pada 24-27 November 2025 lalu.

Raja Juli menyebutkan jika pihaknya telah mengambil sejumlah sampel kayu gelondongan. Sampel-sampel tersebut diambil menggunakan teknologi alat identifikasi kayu otomatis (AIKO).

Paparan ini muncul bersamaan dengan tudingan DPR yang menyebut jika dirinya tidak paham dengan isu kehutanan di RI. Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Usman Husin, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen pada Kamis (4/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, dirinya bahkan menyarankan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk mundur dari posisinya jika tak mampu mengatasi persoalan hutan yang ada di Indonesia.

Dalam rapat tersebut, Raja Juli menyebut jika dirinya sama sekali belum pernah mengeluarkan izin tersebut. Dirinya memegang teguh arahan presiden untuk menjaga kawasan hutan. Kepada wartawan, Menhut RI itu kembali mengungkit tentang tidak adanya izin pelepasan hutan yang ia keluarkan.

Sementara itu, polemik ini muncul di lingkungan elite, korban bencana di Sumatera masih terus bertambah. Terbaru, total korban meninggal mencapai lebih dari 800 orang. Lalu bagaimana perkembangan terbaru manajemen bencana pemerintah hingga saat ini? Ikuti update berita terbaru dalam detikSore.

Selain membahas hal tersebut, detikSore akan membahas evakuasi kayu gelondongan yang terhempas banjir bandang di Sumatera. Kabar evakuasi ini bersamaan dengan temuan kayu-kayu besar yang memiliki kode angka. Kode-kode tersebut terlihat ditulis dengan cat semprot berwarna merah. Ada apa di balik angka-angka tersebut? Temukan jawabannya dalam laporan tim detikSumut.

Hari ini detikSore akan kembali membahas berita-berita bola dalam d’Hattrick. Saat ini Indonesia U-22 siap memulai perjalanannya dalam kompetisi SEA Games 2025 di Thailand. Indra Sjafri kembali dipercaya untuk menangani Garuda Muda di SEA Games untuk ketiga kalinya. Total ada 13 pertandingan dijalani oleh Indra Sjafri di kompetisi SEA Games. Hasilnya Timnas U-22 menang 11 kali dan kalah dua kali.

Pada kompetisi tahun ini, skuad muda dinilai sudah cukup mumpuni. Terdapat lima pemain keturunan di dalam skuad: Ivar Jenner, Jens Raven, Mauro Zijlstra, Dion Markx, dann Rafael Struick. Filipina akan menjadi lawan pertama Indonesia di SEA Games 2025. Pertandingan itu akan berlangsung di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Senin (8/12/2025). Seperti apa peluang Indonesia di SEA Games 2025? Apa strategi yang digunakan Indra Sjafri dalam memaksimalkan materi pemainnya? Simak obrolannya dalam d’Hattrick

Jelang petang nanti, detikSore akan menghadirkan fisioterapis, Simon Tri Prasetyo. Lewat dirinya, detikSore akan mengulas bagaimana seorang olahragawan pemula dapat menghindari cedera usai mereka berolahraga. Seperti diketahui, pegiat olahraga rekreasional seringkali menghadapi kendala cedera akibat kelelahan atau kurangnya pemanasan sebelum beraktivitas.

Lalu bagaimana metode penyembuhannya? Temui Simon Tri Prasetyo dalam Sunsetalk.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.


"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"


Ayo tonton dan share detik ini juga!

click our website :
detikcom: https://www.detik.com
20detik: https://20.detik.com

Follow official account detikcom di:

Twitter:   / detikcom  
Instagram detikcom:   / detikcom  
Instagram 20detik:   / 20detik  
Facebook detikcom:   / detikcom  
Facebook 20detik:   / 20detik