“Kenapa Kita Sering Salah… Tapi Tetap Yakin?

Apakah kamu pernah merasa sudah benar… lalu kenyataan tiba-tiba berkata lain?
Kadang masalah bukan karena kita kurang pintar, tapi karena kita terlalu yakin pada apa yang kita kira sebagai kenyataan.

Dalam video ini kita membahas bagaimana tiga pemikir dari tiga dunia berbeda — Heraklitus, Xenofanes, dan Chuangzu — ternyata punya pola pikir yang hampir bertemu di satu titik:
Manusia tidak pernah memegang realitas sepenuhnya.

🌊 Heraklitus — “Sungai itu tidak pernah sama.”
☀️ Xenofanes — “Matahari hari ini bukan matahari kemarin.”
🦋 Chuangzu — “Aku bermimpi jadi kupu-kupu… atau kupu-kupu yang bermimpi jadi aku?”

Mereka menunjukkan bahwa:
• realitas selalu bergerak,
• persepsi manusia terbatas,
• dan setiap sudut pandang membawa cerita yang berbeda.

Dari sini kita belajar kenapa tabayyun itu penting.
Bukan sekadar mencari bukti…
tapi menyadari bahwa setiap orang hanya memegang potongan realitasnya sendiri.

Jika dunia berubah,
kita pun berubah,
maka satu-satunya hal yang bisa kita pegang adalah proses memeriksa, merenung, dan menjaga diri agar tidak cepat merasa paham.

Kalau kamu punya pandangan lain, tambahkan di komentar.
Dan kalau suka konten seperti ini, jangan lupa subscribe 👍 #filsafat #skepticism #realitas #hikmah