Misteri Makam Sitti Nurbaya di Balik Batu Besar, Menyimpan Sejuta Keramatan

TRIBUN-VIDEO.COM - Siapa yang tidak kenal dengan kisah fenomenal Siti Nurbaya, Sebuah novel karya Marah Rusli, dengan sebagian besar setting ceritanya di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Saking fenomenalnya cerita itu, hingga hari ini masyarakat Gunung Padang,

Kota Padang dan sekitarnya memercayai kisah fiktif atau rekaan itu sungguh-sungguh terjadi dan nyata.

Konon, di Gunung Padang itu diyakini ada kuburan tokoh Sitti Nurbaya, yang tewas minum racun, berada di puncak bukit itu.

Untuk menjangkau kawasan itu, pengunjung bisa melewati jembatan Sitti Nurbaya kemudian mengambil jalan ke kiri.

Jalan ini akan membawa pengunjung ke pintu gerbang kawasan wisata Gunung Padang.

Dari gerbang, bisa langsung membeli tiket ke loket yang saat dikunjungi dikelola oleh masyarakat setempat.

Jika memerlukan panduan atau guide, penjaga loket juga akan membantu mencarikannya untuk pengunjung.

Dari gerbang, kita akan menyusuri jalan setapak menanjak hingga ke puncak, kurang lebih 15 hingga 45 menit perjalanan.

Kondisi tangga baik karena sudah disemen permanen namun tampak berwarna gelap dan berlumut sebagian tangga diberikan pengaman dari besi.

Di sisi kiri jalan, beberapa kali akan ditemukan temukan sisa bunker peninggalan masa pendudukan Jepang.

Menurut cerita warga setempat cdi kawasan wisata Gunung Padang dulunya berdiri suatu kerajaan bernama kerajaan Pagaruyung hal itu dibuktikan dengan adanya ada bak-bak atau tempat minum kuda raja.

Pada zaman dahulu, kan waktu zaman perang di Gunung Padang berdiri suatu kerajaan bernama kerajaan Pagaruyung

Jadi di atas ada bak-bak berisi air itu tempat minum kuda raja. Bekas-bekasnya masih ada.

Di sepanjang perjalanan yang bisa dilihat bunker-bunker dan meriam peninggalan Jepang. Ada beberapa bunker di bagian bawah di atas puncak pun juga ada bunker.

Pada sisi kanan menjelang puncak, dapat ditemukan sebuah celah batu dengan tangga menurun.
Di sana dapat ditemukan setumpukan batu yang dipercaya sebagai Makam Sitti Nurbaya.

Makam terletak di balik bebatuan besar dengan diameter sekitar tiga meter yang membentuk celah kecil sebagai pintu masuk.

Suasana di dalam remang-remang karena minim cahaya matahari yang masuk dari celah batu.

Beberapa coretan di dinding makam, bertuliskan, dilarang untuk memotret di dalam makam.

Ketika berada di atas, menurut cerita kita bisa melihat makam Sitti Nurbaya itu menurut cerita orang tapi entah iya kuburan Sitti Nurbaya, entah tidak.