CTIS 9/10/2024 Trilogi Buku R.A. Kartini: Prof Wardiman Djojonegoro Warisan Emansipasi & Intelektual

CTIS adalah:
Kami adalah para pakar senior dalam berbagai bidang terkait Iptek dan Inovasi yang memiliki semangat dan komitment untuk selalu turut aktif memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan masyarakat.
CTIS Podcast Edisi ini mendiskusikan:
CTIS Podcast Eps 9/10/2024 Trilogi Buku R.A Kartini oleh Profesor Wardiman Djojonegoro.
Moderator: Indroyono Soesilo & Wendy Aritenang. Editor: Oni Bibin Bintoro.

🎬 *Judul*
Trilogi Buku R.A. Kartini: Prof. Wardiman Djojonegoro Bahas Warisan Emansipasi & Intelektual


📝 *Deskripsi Singkat:*
Dalam episode spesial CTIS Podcast ini, *Prof. Wardiman Djojonegoro* membedah Trilogi Buku R.A. Kartini sebagai upaya menggali kembali pemikiran asli sang pahlawan emansipasi wanita. Tak sekadar simbol, Kartini adalah pemikir strategis dengan pengaruh besar terhadap pendidikan, kesetaraan gender, dan kebudayaan Indonesia. Sebuah diskusi kaya wawasan sejarah, literasi, dan kebijakan perempuan yang tetap relevan hingga hari ini.

---

⏱️ *Video Chapters:*
00:00 – Pengantar CTIS Podcast & perkenalan tamu
05:00 – Kenapa Kartini harus dibaca ulang secara utuh
15:00 – Proses penulisan & penelitian Trilogi Buku Kartini
30:00 – Kontroversi dan fakta sejarah surat-surat Kartini
45:00 – Bahasa, penerjemahan, dan politik naratif Kartini
1:05:00 – Pendidikan perempuan & warisan Kartini dalam sistem sekolah
1:20:00 – Diskusi sosial: patriarki, stereotip, dan hambatan struktural
1:35:00 – Relevansi pemikiran Kartini bagi perempuan Indonesia hari ini
1:50:00 – Penutup dan pesan Prof. Wardiman untuk generasi muda


---

🔍 *Keyword:*
*#Kartini #WardimanDjojonegoro #CTISPodcast #TrilogiKartini #PendidikanPerempuan #EmansipasiWanita #SejarahIndonesia #SuratKartini*


---

📘 *Deskripsi Panjang & Ringkasan Transkrip:*

#### 🧭 *Urgensi & Relevansi Topik*
Nama *Raden Ajeng Kartini* seringkali diperingati secara seremonial, namun substansi pemikirannya jarang dibedah secara mendalam. *Prof. Wardiman Djojonegoro**, mantan Menteri Pendidikan dan Budaya RI, mengangkat kembali pemikiran asli Kartini melalui *trilogi literasi sejarah yang menyingkap isi surat-surat Kartini secara utuh, lintas bahasa, dan lintas generasi. Ini bukan hanya soal tokoh, tapi soal *rekonstruksi sejarah dan reposisi peran perempuan dalam pembangunan nasional.*

#### ✨ *Nilai Utama dari Diskusi*
Prof. Wardiman menekankan bahwa Kartini adalah intelektual sejati yang telah mengirimkan tulisan ke majalah ilmiah sejak usia 16 tahun. Ia bukan hanya simbol, tapi *penggerak pendidikan dan pembaruan sosial* pada masa kolonial. Buku trilogi yang ditulisnya menyusun dan membandingkan 179 surat asli Kartini dari versi Bahasa Belanda, Inggris, Melayu, hingga Indonesia.

Beliau membedah berbagai versi penerjemahan dan menunjukkan bagaimana narasi Kartini bisa tereduksi atau bahkan dimanipulasi tergantung penerjemah. Hal ini berimplikasi pada cara bangsa ini memahami sejarah perempuan dan nilai-nilai emansipasi.

Diskusi juga menyentuh peran Kartini dalam membangun sekolah-sekolah perempuan, pengaruhnya dalam pendidikan anak bangsa, serta bagaimana institusi seperti *Sekolah Kartini di Semarang dan daerah lain* secara perlahan tergerus karena kebijakan administratif yang tidak berpihak pada sejarah.

#### 📣 *Ajakan Tindakan untuk Audiens*
Prof. Wardiman mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengenang Kartini, tetapi **membaca dan memahami gagasannya secara utuh**. Pemikiran Kartini tentang pendidikan, keadilan sosial, dan peran perempuan sangat progresif bahkan untuk ukuran zaman sekarang. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan sejarah melalui dokumentasi, penerbitan, dan pembentukan institusi edukatif berbasis nilai-nilai luhur Kartini.

#### 🔗 *Tautan Sumber Terkait:*
[CTIS – Center for Technology and Innovation Studies](https://ctis.id)
[Perpustakaan Nasional – Koleksi Surat R.A. Kartini](https://perpusnas.go.id)
[Biografi Wardiman Djojonegoro – Tokoh Pendidikan Nasional](https://id.wikipedia.org/wiki/Wardima...)

---

💡 *Catatan Tambahan:*
Episode ini sangat tepat untuk disimak oleh siswa, guru, peneliti sejarah, aktivis perempuan, dan siapa pun yang ingin memahami **akar gerakan emansipasi perempuan Indonesia dari perspektif asli dan kritis**.