HUBUNGAN ALLOH DENGAN HAMBA_NYA ITU SANGAT DEKAT

Al Hikam pasal 2 menjelaskan tentang syahwah (hawa nafsu) dan himmah (semangat atau cita-cita tinggi), dengan menyatakan bahwa keinginan untuk tajrid (melepaskan diri dari sebab-sebab dunia) saat Allah masih menempatkan kita di dalam asbab (sebab-sebab dunia) adalah syahwah yang tersembunyi. Sebaliknya, keinginan untuk kembali ke asbab saat Allah sudah menempatkan kita di dalam tajrid adalah kejatuhan dari himmah yang tinggi. Pasal ini menekankan pentingnya menempatkan diri pada posisi yang sesuai kehendak Allah, yaitu tetap berusaha dengan sungguh-sungguh di saat dituntut untuk bekerja (asbab) dan melepaskan diri dari urusan dunia ketika sudah diperintahkan untuk begitu (tajrid).
Penjelasan lebih lanjut
Tajrid dan Asbab
Tajrid: Secara harfiah berarti pelepasan atau pemurnian. Dalam konteks Al Hikam, ini adalah kondisi spiritual untuk melepaskan diri dari ketergantungan pada segala sebab-sebab duniawi.
Asbab: Segala sesuatu yang diciptakan Allah sebagai sebab-akibat, seperti bekerja, belajar, dan menggunakan sarana duniawi lainnya. Ini adalah usaha manusia sebagai bagian dari kepatuhan kepada Allah.
Syahwah yang tersembunyi: Keinginan untuk meninggalkan usaha (tajrid) ketika Allah justru memerintahkan kita untuk berusaha (asbab). Ini bisa jadi bujukan iblis yang mengatasnamakan zuhud, padahal sebenarnya adalah bentuk kelemahan diri atau hawa nafsu yang terselubung.
Kejatuhan dari himmah yang tinggi: Keinginan untuk kembali terikat pada urusan duniawi (asbab) saat seharusnya sudah berada dalam kondisi melepaskan diri (tajrid). Ini adalah tanda kemunduran dalam perjalanan spiritual.


#kh_imronjamil #pengajian #tasawuff #ngajigusbaha #nasehat #katamutiara #ceramahlucu #ngajirutin #kh