Raja Saul Yang Iri Hati (1 Samuel 18:6-9)

Minggu : 03 Agustus 2025 (7 Set. Trinitatis)
Tema : Raja Saul Yang Iri Hati
Bahan Alkitab : 1 Samuel 18 :6-9

Selamat hari Minggu adik-adik, kita meyakini bahwa Tuhan sayang kepada semua anak-anak didunia ini. Tentu, semua anak diberkati dan diberi kebahagiaan masing-masing oleh Tuhan. Mungkin saat ini, diantara adik-adik, ada yang sedang berbahagia karena masuk dikelas terbaik di sekolah; ada yang berbahagia karena mendapat hadiah ulang tahun; ada yang berbahagia karena dikaruniakan Tuhan adik yang baru lahir; ada yang berbahagia karena menang lomba, dll. Wah semuanya, patut disyukuri ya adik-adik ? Semua kebahagiaan yang berbeda-beda itu adalah pertanda kebesaran Tuhan sang Pemberi kebahagiaan. Kita tidak boleh kesal, iri hati, sombong dan benci terhadap teman yang lain. Mari kita berdoa : “kami sangat mensyukuri segala berkat-Mu Tuhan, ajarlah kami agar memiliki hati yang penuh kasih, merasa senang dengan kebahagiaan teman kami. Firman Tuhan kiranya senantiasa membimbing kami. Amin.
Nah, adik-adik hari ini kita belajar dari firman Tuhan untuk menghindari sikap iri hati, dari kisah raja Saul dan Daud. Apa itu iri hati ? Iri hati adalah perasaan tidak senang melihat teman lain mendapat sesuatu yang baik. Siapa yang iri hati dalam firman yang kita dengar hari ini ? Dia adalah raja Saul. Kepada siapa raja Saul iri hati ? yakni kepada Daud. Bagaimana kisahnya, ya adik-adik ? Yuk, kita dengarkan bersama-sama.
Suatu hari, Daud pulang dari peperangan bersama Raja Saul. Daud baru saja menang besar, melawan orang Filistin! Semua orang sangat senang. Lalu, para perempuan keluar dari rumah-rumah mereka. Mereka menari dan menyanyi sambil memukul rebana dan memainkan alat musik. Mereka bernyanyi, demikian adik-adik:
🎶 "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud mengalahkan berlaksa-laksa!" 🎶
(Artinya: Saul menang atas banyak musuh, tapi Daud menang atas lebih banyak lagi!)
Raja Saul tidak senang mendengar nyanyian itu adik-adik. Raja Saul menjadi marah dan benci. Dalam hatinya raja Saul berpikir: "Mereka memuji Daud lebih dari padaku. Kalau begitu, nanti si Daud ini bisa jadi raja menggantikan aku!"
Mulai hari itu, raja Saul memandang Daud dengan iri hati. Raja Saul tidak lagi memperlakukan Daud dengan baik seperti sebelumnya. Saul merasa tidak suka kalau Daud ada di dekatnya. Sejak saat itu raja Saul selalu ingin menghukum Daud karena iri hatinya.
Nah, adik-adik….Kadang kita bisa merasa iri kalau orang lain dipuji lebih daripada kita, seperti raja Saul yang iri hati kepada Daud.
Misalnya, di sekolah, ada teman yang nilainya lebih tinggi, lalu dia dipuji guru. Kamu jadi merasa sedih dan marah, padahal temanmu memang belajar keras. Itulah bentuk iri hati.
Contoh lain, misalnya : saat main atau lomba di Gereja, guru sekolah Minggu memilih teman jadi ketua kelompok atau pembaca doa, kamu jadi kesal dan tidak mau bermain bersama dia. Itu juga bentuk iri hati, seperti raja Saul kepada Daud.
Atau hal lain, misalnya :Teman punya mainan baru atau baju bagus, lalu banyak anak lain memuji dia, kamu mulai merasa tidak senang dan ingin semua orang memuji kamu juga. Ini juga tanda iri hati dalam hati kita.
Wah,…Iri hati membuat hati kita menjadi tidak bahagia, ya adik-adik. Tuhan Yesus ingin kita bersukacita ketika teman kita diberkati dan tidak membanding-bandingkan diri. Tuhan ingin kita tetap bersyukur dan sayang kepada teman-teman kita. Jangan biarkan iri hati membuat hati kita jahat, ya! Kalau hati kita merasa iri, kita bisa berdoa mohon Tuhan bantu, agar kita punya hati yang penuh kasih.
Mari kita berdoa : Ya Tuhan Yesus, kami turut bersyukur, bahwa Tuhan memberikan berkat sukacita kepada teman kami. Berkat Tuhan sungguh luar biasa, mempererat persekutuan kami. Jadikan hati kami tetap saling mengasihi dan menopang. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.
Ayat Hafalan : 1 Korintus 13 : 4
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu; Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.