PHILOSOPHY UNDERGROUND 2025: MARXISME PASCA LENIN: MAO-MARCUSE-DENG XIAOPING - SESI 3
Автор: Teater Utan Kayu
Загружено: 2025-11-21
Просмотров: 2168
Marxisme Pasca Lenin: Mao – Marcuse – Deng Xiaoping
Di Tiongkok, seorang pemimpin revolusi, Mao Zedong, mengembangkan pemikiran Lenin yang disesuaikan dengan situasi negaranya. Marxisme bagi Mao Zedong selalu dilihat dari dua sisi: pertama, sebagai refleksi atas masyarakat dari perspektif Marxis yang bersifat universal; dan kedua, sebagai refleksi atas Marxisme dari perspektif Tiongkok sebagai masyarakat dan negara dunia ketiga. Bagi Mao, Marxisme mencapai potensinya sebagai teori revolusi hanya jika mampu menyesuaikan diri dengan kondisi konkret masyarakatnya. Setelah era Mao, Deng Xiaoping muncul sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok yang memulai masa reformasi dan keterbukaan ekonomi, dengan keyakinan bahwa penggabungan antara ekonomi terencana dan ekonomi pasar dapat membebaskan tenaga produktif serta mempercepat pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks lain, pemikiran revolusioner Marxisme di Barat juga mengalami perkembangan baru melalui tokoh seperti Herbert Marcuse. Ia berpendapat bahwa kelas pekerja sudah terlalu stabil untuk menjadi penggerak utama revolusi komunis, sebab revolusi hanya mungkin lahir dari ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, Marcuse mengarahkan perhatian kepada kelompok-kelompok yang termarjinalkan – seperti mahasiswa, populasi ghetto, imigran ilegal, kaum gay dan lesbian, pengangguran, serta veteran perang – sebagai kekuatan potensial yang, jika berhasil diradikalisasi dan disatukan oleh ketidakpuasan mereka, dapat membentuk koalisi revolusioner yang mampu mengguncang tatanan sosial dari dalam.
Jumat, 21 November 2025
Pukul 19.00 WIB
Pembicara:
Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, SJ
Moderator:
A. Setyo Wibowo
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: