Setia pada Perjanjian Tuhan Amsal 2: 16-18
Автор: HKBP Ebenezer Helvetia
Загружено: 2025-09-26
Просмотров: 60
“Asa paluahon dirim sian jolma ni halak sileban, sian sibabijalang na patabotabo hata-hatana; Naung tumadinghon hasoloan ni haposoonna, jala dihalupahon padan tu Debatana. Ai marongrong tu hamatean do bagasna, jala pate tu banua toru do angka dalanna.”
1. Godaan yang Licin dalam Kata-kata
Ayat ini memperingatkan kita tentang bahaya perempuan asing/jalang yang licin perkataannya. Dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya soal godaan seksual, tetapi juga segala bentuk bujuk rayu yang menjauhkan kita dari kebenaran Tuhan. Bisa berupa janji manis, tawaran duniawi, atau ucapan yang tampak indah tetapi membawa kita ke dalam dosa.
👉 Firman Tuhan mengingatkan kita: “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33).
2. Lupa Perjanjian Allah
Perempuan jalang dalam teks ini digambarkan meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allah. Ini adalah simbol dari ketidaksetiaan.
Dalam konteks rohani, kita pun sering tergoda meninggalkan perjanjian Allah—yaitu iman kita kepada Kristus—demi kenikmatan sesaat. Padahal, perjanjian Allah adalah dasar hidup yang kokoh.
👉 Yesus berkata: “Tetaplah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu” (Yohanes 15:4). Kesetiaan kepada Allah adalah jalan kehidupan.
3. Akibat Jalan yang Salah
Ayat 18 mengatakan: “Sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam ke dalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.” Artinya, jalan dosa membawa kehancuran. Tidak ada kenikmatan yang kekal dalam tipu daya dunia; yang ada hanyalah kehampaan, kerusakan relasi, bahkan kebinasaan rohani.
👉 Kontrasnya, jalan Tuhan membawa hidup. Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6).
4. Panggilan untuk Kaum Bapak dan Ibu
Bagi kita sebagai orang tua, nas ini adalah pesan mendidik anak-anak. Dunia penuh dengan kata-kata manis, media sosial, dan tawaran hidup yang tampak indah. Tapi kita harus mengajarkan mereka membedakan mana yang benar, mana yang menyesatkan.
👉 Tugas kita adalah menanamkan takut akan Tuhan, karena itu adalah permulaan hikmat (Amsal 1:7).
⸻
Penutup
Firman Tuhan hari ini mengingatkan: setialah pada perjanjian Allah, jangan terbuai oleh kata-kata manis dunia. Godaan bisa datang dalam berbagai bentuk—materi, relasi, atau kuasa—tapi ujungnya adalah maut.
Namun, bila kita berpegang pada Kristus, maka kita akan hidup dalam terang, bukan dalam bayangan maut.
👉 Mari kita berkata bersama pemazmur: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105).
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: