Diskusi: Pendidikan Kebudayaan dari Zaman Pergerakan hingga Kini

Diskusi
Pendidikan Kebudayaan dari Zaman Pergerakan hingga Kini
Pembicara: J. Sumardianta dan Abdullah Alkaff
Serambi Salihara
07 Mei 2013


Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh pendidikannya. Sriwijaya dan Majapahit dikenal bukan hanya sebagai pusat kekuasaan, tapi juga pusat pendidikan. Kebangkitan Jepang di era modern tidak bisa dipisahkan dari Restorasi Meiji pada 1868 yang berfokus pada reformasi pendidikan. Di zaman pergerakan hingga era 1960-an, pendidikan Indonesia menjadi kiblat pendidikan bagi negara-negara jiran. Namun kini keluhan yang sering terdengar adalah arus sudah terbalik, Indonesia ketinggalan dari negara-negara tetangganya, terutama Malaysia dan Singapura.

Adakah yang salah pada sistem pendidikan kita sekarang? Alih-alih membaik, sistem pendidikan, dan kebudayaan yang dia hasilkan, kini tak kunjung jelas arahnya. Ganti pejabat, ganti kurikulum. Peserta didik pun menjadi korban. Di tengah kegamangan dan disorientasi ini ide-ide pendidikan zaman pergerakan dan awal-awal Indonesia merdeka yang dimotori oleh Ki Hadjar Dewantara mulai dijadikan acuan.

Ikuti diskusinya bersama J. Sumardianta dan Abdullah Alkaff. J. Sumardianta adalah guru SMA Kolese de Britto Yogyakarta, penulis buku Simply Amazing (2009) dan penyunting Tapal Batas: A Journey to Powerful Breakthrough (2011), sedangkan Abdullah Alkaff adalah Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terlibat dalam penyusunan Kurikulum 2013.