Dari Baju Bodo hingga Putih Abu-abu, Begini Semarak TPS Pemilihan Ketua RT di Makassar Sulsel

#tribunviral #videoviral #rtrw #makassar

TRIBUNVIRAL -Suasana Pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) di Makassar dimeriahkan dengan ragam keunikan yang dihadirkan oleh petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kreativitas ini bertujuan untuk menyemarakkan pesta demokrasi di tingkat akar rumput.
Beberapa TPS tampil mencolok dengan dekorasi unik. Salah satunya terlihat di Kelurahan Mampu, Kecamatan Wajo, di mana sebuah TPS dihias menggunakan pelaminan, dan para petugasnya mengenakan baju adat Bugis Makassar, baju bodo.
Camat Wajo Maharuddin menyampaikan, Kelurahan Mampu sengaja menggelar lomba bagi TPS dengan tampilan paling menarik. Di kelurahan tersebut, panitia memusatkan enam TPS di satu titik, yakni di Jl Sarappo, untuk melayani masyarakat memberikan hak suaranya.
"Ini kreasi dari masing-masing TPS, mereka membuat hal berbeda, apalagi kelurahan melombakan TPS, jadi mereka antusias," kata Maharuddin, Rabu (3/12/2025).
Warga tampak memadati area TPS di Jl Sarappo, membawa undangan, KTP, dan KK sebagai syarat memberikan suara. Antusiasme semakin meningkat saat jajaran pimpinan Kota Makassar berkunjung ke lokasi.
Kecamatan Wajo sendiri memiliki 260 calon RT. Dari jumlah tersebut, 48 di antaranya merupakan calon tunggal. Wajo dikenal sebagai kawasan padat penduduk dengan banyak bisnis pergudangan. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di sana tercatat sebanyak 4.418, meski tidak semua memilih karena adanya RT dengan calon tunggal atau nihil pendaftar.
Di lokasi lain, TPS RW 005 Kelurahan Wala-walaya, Kecamatan Tallo, juga menarik perhatian. Tiga petugas di TPS tersebut, dua perempuan dan satu laki-laki, kompak menggunakan seragam sekolah putih abu-abu.
Ketua TPS 005 Zulaikhah menjelaskan, penggunaan seragam SMA dilatarbelakangi oleh fakta bahwa usia 17 tahun, yang identik dengan masa SMA, adalah usia di mana warga negara mulai mengenal proses demokrasi secara formal dan sudah bisa ikut dalam pemilihan.
"Ini juga pemilihan RT pertama yang digelar, makanya kami berinisiatif pakai seragam sekolah," jelas Zulaikhah.
Kreativitas ini mendapat apresiasi dari jajaran pemerintah kota. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengapresiasi cara berpikir lurah dan camat untuk menambah antusiasme masyarakat meski dengan keterbatasan anggaran.
“Saya sangat amaze dan begitu mengapresiasi cara berpikir lurahnya, camatnya, untuk menambah antusiasme masyarakat dengan berbagai cara,” ujar Munafri saat meninjau sejumlah TPS.
“Ada yang memperlombakan TPS-nya, ada yang sediakan makan-minum. Ini akhirnya membuat interaksi masyarakat berjalan dengan sangat baik. Kalau masyarakatnya berjalan dengan baik, akan sangat gampang untuk memberikan intervensi terhadap kegiatan-kegiatan atau persoalan sosial di tengah mereka. Nah, inilah yang kita harapkan. Kita bangun chemistry ini sama-sama," tutupnya.

editor video: rahmat roy
naskah: Siti Aminah
reporter: Siti Aminah