Tari Bujang Gadis Palembang | M. Ihsan, M. Syarif, Gita Karina, dan As'syahira Amanda

Nama Penari :
Muhammad Ihsan (24)
M. Syarif Hidayatullah (18)
Gita Karina (14)
As’syahira Amanda (7)
Kelas : XI MIPA 3
Sekolah : SMA Negeri 4 Palembang
Guru Pembimbing : Wirhan Anes, S. Pd.


Sinopsis Tari Bujang Gadis Palembang


Tari Bujang Gadis Palembang merupakan salah satu tarian kreasi yang berasal dari Sumatera Selatan. Tarian ini dimainkan oleh penari laki-laki dan perempuan yang biasanya berjumlah tujuh orang penari. Biasanya tarian ini diselenggarakan dalam berbagai hajat, seperti pernikahan, khitanan, menyambut tamu, atau berbagai acara formal lainnya.
Tari Bujang Gadis Palembang merupakan tarian yang menggambarkan keceriaan, semangat, dan kegembiraan. muda-mudi masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan. Keceriaan ini terlihat pada beberapa gerakan tari yang bertumpu pada gerakan kaki, seperti melompat kecil, berbaur antar penari, dan mengubah formasi.
Untuk kostumnya sendiri, para penari bujang gadis mengenakan pakaian khas Sumatera Selatan yang telah dimodifikasi. Penari perempuan (gadis) mengenakan baju kurung dengan bawahan kain songket Palembang motif emas, sedangkan penari laki-laki (bujang) mengenakan rompi berwarna cerah yang bagian bawahnya juga dibalut dengan songket.
Pada bagian atas, para penari laki-laki menggunakan tanjak Palembang dan penari perempuan menggunakan penutup kepala, biasanya terdiri atas pasangko bungo rampai, gandik, tebeng malu, kesuhan, gelung malang, dan kelapo standan sebagai simbol kecantikan. Properti yang sering digunakan dalam tarian ini berupa kipas dan rebana kecil. Tarian ini selalu diiringi dengan music yang bersumber dari perpaduan alat music, baik tradisional maupun modern. Alat music tradisional yang digunakan berupa jimbe, kendang, dan akordion.