Bukan Hanya America First, Tapi Juga Indonesia First
Автор: investortrustid
Загружено: 11 апр. 2025 г.
Просмотров: 33 253 просмотра
Pada 20 Januari 2025, Donald Trump kembali dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat dan membawa kembali slogan populis: “America First.” Di tengah tekanan globalisasi dan defisit perdagangan yang mencapai US$1,2 triliun, Trump memilih tarif resiprokal sebagai solusi.
Pada 2 April 2025, Trump menetapkan tarif baru untuk 50 negara mitra dagang. Indonesia termasuk dalam "The Dirty Fifteen"—negara-negara dengan surplus terbesar terhadap AS—dan dikenai tarif 32%, lebih tinggi dari India (27%) tapi masih di bawah Vietnam (46%) dan Kamboja (49%).
Namun, pada 9 April 2025, Trump memberi penundaan 90 hari untuk hampir semua negara kecuali China—yang justru dikenai tarif hingga 125%. Ini membuka peluang negosiasi dagang baru, termasuk bagi Indonesia.
Apa strategi Indonesia menghadapi gempuran tarif ini?
Negosiasi dagang yang setara dan saling menguntungkan.
Ekspansi ke pasar non-tradisional seperti Afrika dan Amerika Selatan.
Reformasi regulasi untuk menarik investasi.
Implementasi nyata dari semangat Indonesia Incorporated.
Dunia masih dalam ketidakpastian. Apakah kita siap?
Jangan lupa like, share, dan subscribe untuk pembahasan ekonomi global terkini.
#donaldtrump #tarifas #trumptariff #ekonomiglobal #ekonomiindonesia #podcast

Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: