10 November 2025hari pahlawan masyarakat adat internasional. solidaritas di Sorong lakukan Pemeran

Kami Cinta Pahlawan Papua Barat Mereka Pahlawan Kami Solidaritas di Sorong Jadi Momentum Mengangkat Suara Masyarakat Adat papua ke Dunia




Kota Sorong- Hari pahlawan masyarakat adat internasional Bicara melawan Imperialisme dan Fasisme, Front Nasional mahasiswa dan Pemuda papua (FNMPP), berbagai organisasi masyarakat adat seperti International Indigenous Peoples Movement for Self-Determination and Liberation (IPMSDL), International Eague Of Peoples Strugglb di Sorong West Papua, memperingati Hari Pahlawan.

Aktivis pegiat Hak asasi manusia papua dan masyarakat adat di papua Barat, Dalam momen penting itu mereka menyerukan jasa para pahlawan dengan cara ziarah makam Pahlawan, pameran foto masyarakat adat papua Barat, musik dan Puisi tentang pahlawan masyarakat adat papua Barat. Mereka memulai lakukan ini sejak tanggal 7-9 hingga 10 November 2025 momen hari pahlawan masyarakat adat internasional, mereka menggelar Diskusi, membaca Puisi, membakar Lilin, dan menyanyi lagu perjuangan bertempat LBH Kaki Abu, jalan Bangau II Malanu Kota Sorong PBD.

Terlihat suasana tampak hidup dan serius. ketika Menggema Instrumen musik diiringi dengan membacaan Puisi, berganti gantian, Menggugah suara berlawanan. Apa yang mereka lakukan bukan sekedar tindakan Fisik biasa melainkan komitmen untuk melawan Imperialisme Kolonialisme yang kini diangap musuh rakyat Papua.

" Memperingati Hari pahlawan masyarakat di berbagai belahan dunia diajak untuk meneladani semangat juang para pahlawan yang telah berkorban demi keadilan, kemerdekaan, dan martabat manusia.
Peringatan ini menjadi momentum penting untuk menghormati perjuangan masyarakat adat papua Barat yang selama ini mempertahankan hak-hak mereka atas tanah, budaya, dan identitas," Ujar Dira Tappi koordinator kegiatan tersebut.

Katanya di antara tokoh masyarakat adat papua Barat yang menjadi pahlawan tanpa jasa. memperjuangkan kebebasan papua Barat, hak asasi manusia untuk negeri ini. Meskipun mereka sudah mendahului namun jiwa dan jejak perjuangan, semangat juang yang ditinggalkan kami terus mengenang jasa mereka, karena mereka itu punya dedikasikan untuk bangsa papua Barat tentang perjuangan itu sangat nyata," Tambah Dira.

"peran masyarakat adat sebagai penjaga bumi (guardians of the earth) dan pahlawan lingkungan hidup, hutan alam dan manusia. Peringatan Hari Pahlawan bukan hanya mengenang peristiwa masa lalu, melainkan menekankan komitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan kebenaran bagi rakyat Papua Barat," Ujar Dira Tappi.

Ia menyebutkan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya, pahlawan itu tidak selalu memegang senjata, tetapi juga mereka yang berjuang dengan cara yang damai dan bermartabat demi negerinya.

Sementara itu Jubir Nasional FNMPP Sayang Mandabayan, bilang berbagai pameran seperti foto- Foto Pahlawan perjuangan papua Barat diskusi dan puisi, bukan hanya kegiatan biasa melainkan makna yang mendalam. Papua hari ini tidak baik-baik saja, pelanggaran HAM sejak 1961 hingga kini.

"Rakyat Papua Barat hari ini dalam posisi ancaman, mulai dari Genosida Ekosida dan Etnosida. dan itu fakta, berbagai poster berupa foto Pahlawan yang kami mengadakan ini adalah kejahatan negara terhadap kami orang papua. Hari bersejarah seperti ini penting untuk terus diperingati melawan lupa, tidak hanya di sorong tapi di seluruh tanah Papua agar itu menjadi gerakan sosial dan seruan konsulidasi bagi para masyarakat adat papua," Kata sayang.

selain itu Mandabayan mengatakan penindasan secara struktur dan masif yang melanggengkan oleh Kapitalisme, militerisme, kolonialisme Indonesia kepada orang papua sehingga untuk memutuskan rantai Penjajahan pentingnya untuk bersatu dan melawan. Rakyat harus menang, menurut dia Pameran dalam rangka memperingati Hari pahlawan masyarakat adat internasional langkah strategis untuk saling mengingatkan kondisi dan realitas yang sesungguhnya yang di hadapan oleh masyarakat adat papua," Katanya.


Lebih menarik daripada momen ini adalah ketika mereka Duduk berlingkar kemudian Penyalaan lilin sepertinya simbol penghormatan dan doa arwah para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan kebebasan dan keadilan di papua Barat. Setelah itu mereka berkomitmen menyebutkan Nama-nama tokoh Pahlawan meliputi Dortheys Hiyo Eluay, Filep Karma, Thomas Wanggai, Arnold AP dan lainnya kemudian secara bersama-sama menyambut nama tersebut dengan kata-kata (hadir). Menandai mereka itu Pejuang kebenaran di tanah Papua ini.

Solidaritas ini menegaskan bahwa pahlawan adat sejati adalah mereka yang tidak menyerah pada sistem yang menindas. Imperialisme hari ini hadir dalam bentuk baru perampasan tanah, penggusuran, dan penghilangan identitas. Kita harus melawan dengan solidaritas dan kesadaran kolektif,” katanya.