SERANGAN HABIS HABISAN DARI RUSIA KE UKRAINA

Untuk memahami konflik ini, kita perlu melihat ke belakang hingga tahun 1991, saat Uni Soviet bubar. Setelah bubar, Ukraina, yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni Soviet, mendeklarasikan kemerdekaannya. Meskipun Rusia mengakui kemerdekaan ini, ketegangan mulai muncul. Ukraina semakin berupaya mendekatkan diri ke negara-negara Barat dan ingin bergabung dengan NATO (Organisasi Pakta Atlantik Utara) dan Uni Eropa.
​Bagi Rusia, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, perluasan NATO ke arah timur dianggap sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka. Mereka melihat Ukraina sebagai zona penyangga strategis dan tidak ingin negara itu menjadi bagian dari aliansi militer yang dipimpin oleh AS.
​Titik Balik Konflik (2014)
​Ketegangan memuncak pada tahun 2014 dengan peristiwa yang disebut Revolusi Maidan. Protes besar-besaran di Ukraina berhasil menggulingkan presiden yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Rusia melihat ini sebagai kudeta yang didukung Barat dan sebagai upaya untuk menjauhkan Ukraina dari pengaruhnya.
​Sebagai respons, Rusia melakukan dua hal:
​Aneksasi Krimea: Rusia merebut dan mencaplok Krimea, semenanjung yang strategis di Laut Hitam, dari Ukraina. Rusia mengklaim bahwa mereka melindungi populasi mayoritas etnis Rusia di sana.
​Dukungan Separatis: Rusia mulai mendukung kelompok separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina, yaitu di Donetsk dan Luhansk, yang secara kolektif dikenal sebagai wilayah Donbas. Hal ini memicu perang di Donbas yang berlangsung selama bertahun-tahun.
​Invasi Skala Penuh (2022)
​Meskipun ada perjanjian damai yang dikenal sebagai Perjanjian Minsk pada tahun 2015, konflik di Donbas terus berlanjut. Situasi semakin memanas pada akhir tahun 2021, ketika Rusia mulai menumpuk pasukannya di perbatasan Ukraina.
​Akhirnya, pada 24 Februari 2022, Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Rusia berdalih invasi ini sebagai "operasi militer khusus" dengan tujuan untuk "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina. Namun, komunitas internasional secara luas mengutuk tindakan ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Ukraina.
​Dampak dan Situasi Terkini
​Konflik ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, dengan jutaan orang mengungsi dan ribuan korban jiwa. Invasi ini juga memicu sanksi ekonomi besar-besaran dari negara-negara Barat terhadap Rusia. Ukraina, di sisi lain, menerima bantuan militer dan finansial yang signifikan dari AS, NATO, dan Uni Eropa untuk melawan invasi Rusia.
​Saat ini, pertempuran masih berlangsung, terutama di wilayah timur dan selatan Ukraina. Upaya diplomatik untuk mencapai perdamaian masih terus dilakukan, tetapi resolusi yang jelas masih jauh dari jangkauan.



Buat para gamers simulasi sejati, channel Twentyshoot adalah surga kalian! Di sini, kamu bisa menemukan beragam konten, mulai dari simulasi kota, penerbangan, hingga kehidupan sehari-hari. Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan notifikasi video baru, tips, dan trik yang bisa bikin gameplay kamu makin seru!"

#Rusia #Ukraina #Perang #MisiPenyelamatan #PasukanKhusus #KonflikRusiaUkraina #BeritaTerkini #Militer #military #misipenyelamatan #arma3 #armareforger #pubgmobile #freefire #mobilelegends #harekat2