Menyembah Yesus = Menyembah Yahweh yang Telah Menyatakan Diri-Nya Secara Penuh dalam & melalui Yesus
Автор: LayarTEOLOGI
Загружено: 2025-06-29
Просмотров: 1069
Dunn, J. D. G. (2010). Did the First Christians Worship Jesus? The New Testament Evidence. SPCK.
• Monoteisme Yahudi:
o Keyakinan inti bagi Yesus dan para pengikut Yahudi awal-Nya adalah pengakuan bahwa " TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa" (Shema, Ulangan 6:4).
o Meskipun demikian, gagasan tentang kesatuan Allah dalam Yudaisme abad pertama CE tidak selalu merupakan kesatuan numerik yang sempit. Para teolog dan penyair Israel menggunakan "bahasa ilahi" secara metaforis atau puitis untuk menggambarkan Allah, seperti ketika gelar "allah" dapat digunakan untuk raja atau hakim, atau bahkan Musa.
o Adanya keragaman dalam cara Allah memanifestasikan diri-Nya atau berinteraksi dengan ciptaan-Nya, tanpa menyangkal transendensi-Nya atau status-Nya sebagai satu-satunya Allah yang patut disembah.
• Perantara Surgawi dan Agen Ilahi dalam Yudaisme:
o Dalam Yudaisme Bait Suci Kedua, ada berbagai cara untuk memahami kehadiran dan tindakan Allah yang nyata, yang disebut sebagai "agen ilahi" atau "perantara surgawi". Ini termasuk:
Malaikat: Terutama "malaikat Tuhan", yang dalam beberapa narasi dapat digambarkan berbicara dalam persona Allah sendiri, menunjukkan bahwa mereka membawa kehadiran ilahi ke dalam realitas manusia. Meskipun demikian, malaikat-malaikat mulia sekalipun tidak pernah disembah.
Roh Allah: Dipahami sebagai identik dengan Allah sendiri, dimensi atau aspek Allah, atau cara untuk mencirikan kehadiran dan kuasa-Nya. Roh Allah adalah kehadiran Allah yang nyata, Allah menghembuskan inspirasi-Nya. Roh Allah juga tidak disembah secara terpisah.
Hikmat Allah (Sophia): Sering dipersonifikasikan sebagai figur perempuan yang menarik dan persuasif, digambarkan sebagai hikmat yang dengannya Allah menciptakan dunia dan menyertai-Nya dalam tindakan penciptaan. Bahasa ini dianggap sebagai cara puitis atau metaforis untuk memuji Allah atas hikmat-Nya. Tidak ada kultus Hikmat dalam Israel.
Firman Allah (Logos): Digunakan untuk menggambarkan Allah yang bertindak melalui perkataan-Nya dan berkomunikasi melalui perkataan. Dalam filsafat Yahudi Helenistik seperti Philo, Logos digambarkan sebagai perantara antara Allah dan dunia, pikiran atau niat Allah yang diekspresikan dalam penciptaan. Logos adalah Allah dalam manifestasi diri-Nya.
• Penerapan Konsep-konsep Ini pada Yesus oleh Kristen Awal:
o Kristologi "Tuhan" (Kyrios Christology): Setelah kebangkitan dan pengangkatan-Nya ke surga, Yesus diberi gelar "Tuhan" (Kyrios), yang dalam konteks Yudaisme Helenistik merujuk pada Allah Israel (Yahweh). Para Kristen awal menerapkan teks-teks Yahweh Perjanjian Lama (misalnya, Yesaya 45:23 dan Yoel 2:32) kepada Yesus, menyiratkan bahwa Yesus sekarang berbagi atau mengekspresikan kekuasaan Yahweh yang menyelamatkan. Meskipun demikian, pengakuan Yesus sebagai Tuhan dilakukan "untuk kemuliaan Allah Bapa" (Filipi 2:11), menunjukkan bahwa penyembahan kepada Yesus tetap dalam kerangka monoteistik dan mengekspresikan ketaatan kepada satu Allah.
o 1 Korintus 8:6 merupakan contoh kunci: "bagi kita hanya ada satu Allah, yaitu Bapa, dari Dia berasal segala sesuatu dan untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan, yaitu Yesus Kristus, oleh Dia segala sesuatu dijadikan dan oleh Dia kita hidup". Ini menunjukkan bahwa bagi Paulus, Yesus disertakan dalam keesaan Allah, bukan sebagai Allah yang terpisah, tetapi sebagai agen ilahi melalui siapa segala sesuatu berasal dan bagi siapa orang percaya ada.
o Kristologi Logos (Injil Yohanes): Prolog Injil Yohanes secara eksplisit menyatakan bahwa "Firman itu adalah Allah" dan "Firman itu telah menjadi daging" (Yohanes 1:1, 14). Yesus dipahami sebagai wajah ilahi Allah yang terlihat, yang menyatakan Allah yang tidak terlihat secara lebih penuh daripada sebelumnya. Penyembahan Tomas kepada Yesus sebagai "Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28) menunjukkan pengakuan akan kehadiran ilahi ini dalam Yesus. Namun, Yohanes juga mempertahankan bahwa Allah Bapa tetap harus disembah (Yohanes 4:23-24), menyiratkan bahwa Yesus adalah Allah sejauh Ia menyatakan Allah, tetapi bukan Allah itu sendiri secara utuh.
o Kristologi Hikmat: Para penulis Kristen awal, seperti Paulus (Kolose 1:15-17) dan Ibrani (Ibrani 1:3), mengaplikasikan bahasa dan citra Hikmat ilahi kepada Yesus. Yesus dipahami sebagai ekspresi pribadi dari Hikmat ilahi, yang melaluinya Allah menciptakan alam semesta dan menyatakan diri-Nya. Ini juga menunjukkan bahwa penyembahan kepada Yesus adalah penyembahan kepada Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam dan melalui Yesus.
• Penyelarasan dan Monoteisme Kristen:
o Monoteisme Kristen berpendapat bahwa hanya satu Allah yang harus disembah, tetapi Allah ini paling efektif disembah "dalam dan melalui, dan dalam pengertian yang nyata tetapi akhirnya tidak dapat dikuantifikasi, sebagai (yang diwahyukan dalam) Yesus". Penyembahan Yesus bukanlah pengganti penyembahan Allah, melainkan cara menyembah Allah yang telah menyatakan diri-Nya secara penuh dalam Yesus.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: