Lantai 2 Bangunan Cagar Budaya Balai Kerapatan Tinggi di Siak Ditutup untuk Umum

Lantai 2 bangunan cagar budaya Balai Kerapatan Tinggi yang kini menjadi Museum Budaya dan Sejarah Siak Balairung Sri, ditutup untuk umum.
Rehab secara total sedang diajukan ke Kementerian.

Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Pengembangan pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan sudah turun, meninjau gedung ini.

Meminta agar diajukan rehabilitasi gedung ini.

Demikian dikatakan Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Siak Irham Temas.

Disebutkan Irham Temas, pengajuan dilakukan pada Senin (20/10) lalu.

Saat ini, aktivitas museum hanya dilakukan di lantai 1. Dan lihatlah kondisi bangunan ini, beberapa bagian sudah lapuk, rusak dan patah.

Penyebabnya diawali bocor. Kayu yang awalnya kering menjadi basah, lalu lapuk karena usia.

Tidak hanya dinding yang kena, tapi strukturnya juga kena. Di bagian balok Lt 2, di dalam dan luar dimakan rayap.

Balai cagar budaya ini dibangun pada 1886 pada masa pemerintahan Sultan Siak ke-11, yaitu Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin.

Gedung dirancang oleh seorang Arsitek bernama Tengku Sulung Putra.

Arsitektur bangunan disebut sebagai “sangkar burung sirindit.”

Menurut sejarah, mereka yang menang dalam persidangan, turun dari tangga besi, sedangkan yang kalah dari tangga kayu.

Nama proyek ini, Bantuan Pemerintah Rehabilitasi Gedung dan Sarana Prasarana 2025, diharapkan pada 2026, rehab sudah bisa dimulai.

Lebih jauh dikatakan Irham Temas, sebenarnya tidak hanya museum saja yang diajukan untuk direhab, tapi juga Istana Asserayah Alhasyimiah.

Narasi dan Video: Monang Lubis
.
.
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube :    / @riauposmedia  
Facebook:   / riaupos  
Twitter:   / riaupos  
Instagram:   / riaupos.co  
Tiktok :   / riaupos  
Pinterest :   / riauposdotco  
Dailymotion : https://www.dailymotion.com/RiauPos