Peter Carey: Perang Jawa, Pangeran Diponegoro dan Jaringan Santri | Menjadi Indonesia #2

Peter Carey: Perang Jawa, Pangeran Diponegoro dan Jaringan Santri | Menjadi Indonesia #2

Pada episode kedua program Menjadi Indonesia, NU Online menghadirkan sosok Peter Brian Ramsay Carey atau yang lebih akrab disapa Peter Carey, sosok sejarawan berkebangsaan Inggris kelahiran Yangon, Burma (Myanmar), yang sudah menghabiskan karier akademiknya lebih dari 40 tahun untuk meneliti Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa (1825-1830).

Dipandu Pemimpin Redaksi NU Online Ivan Aulia Ahsan, Menjadi Indonesia kali ini mengungkap banyak hal, mulai dari alasan Peter Carey meneliti, bagaimana Pangeran Diponegoro dibentuk oleh lingkungan dan orang-orang yang mendidiknya, serta upaya Pahlawan Goa Selarong itu menggalang kekuatan, khususnya dengan jaringan santri, untuk melawan kolonialisme dalam Perang Jawa.

Segmen video:
00:00:00 - Opening
00:00:31 - Pengantar Host
00:04:09 - Awal mula Peter Carey meneliti Diponegoro
00:21:47 - 40 tahun meneliti Perang Jawa dan Diponegoro
00:34:24 - Mengapa jaringan santri mendukung Diponegoro?
00:42:53 - Tiga ancaman kaum santri sebelum Perang Jawa
00:48:54 - Diponegoro memberi tiga pilihan kepada Kolonial Belanda
00:51:16 - Tiga hubungan kaum santri dengan Diponegoro
00:57:09 - Pendiri-pendiri pesantren berhubungan dengan Diponegoro
01:00:12 - Jaringan pesantren setelah Perang Diponegoro mendirikan NU
01:02:47 - Fenomena kontestasi memperebutkan narasi masa lalu
01:13:15 - Closing

Simak juga program "Menjadi Indonesia" lainnya di tautan berikut ini:
   • Menjadi Indonesia  
___________
NU Online - Media Resmi Nahdlatul Ulama
Super App | Website | Tiktok | Helo | Twitter | Youtube | Instagram | Facebook | Spotify
Follow Us: https://linktr.ee/NUOnline

#nahdlatululama #nuonline #pbnu #sejarah #sejarahindonesia #sejarahislam #diponegoro #pangerandiponegoro #perang #perangjawa #santri #sejarawan #pesantren #jaringan #belanda #penjajahanbelanda #penjajahan #kolonialisme #petercarey #sejarawan #podcast #diskusi #intelektual #indonesia