Prof. Dr. Ahmad Murad sebut indonesia negara paling kolonial
Автор: INformasi
Загружено: 2025-12-12
Просмотров: 2677
Indonesia Negara Paling Kolonial. Prof. Dr. Ahmad Murad menuduh indonesia negara yang paling kolonial, cacat logika akademisi malaysia
—--
Hallo Guys, Selamat datang di informasi. kali ini kita akan membahas tentang Pada sebuah podcast yang membahas sejarah Indonesia, Prof. Dr. Ahmad Murad Merican menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang paling kolonial. Menurutnya, alasan utama adalah nama “Indonesia” yang berasal dari luar, dipopulerkan oleh James Richardson Logan, seorang sarjana hukum dan editor jurnal asal Inggris yang mengabdikan dirinya di Johor. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia lahir di Pulau Pinang (Penang). Pernyataan ini, meskipun menarik, ternyata mengandung banyak kekeliruan yang tidak hanya mengabaikan fakta sejarah, tetapi juga membangun argumen yang cacat logika
Pertama-tama, memang benar bahwa James Richardson Logan memiliki peran dalam mempopulerkan nama "Indonesia". Namun, klaim bahwa Logan adalah pencipta nama tersebut adalah sebuah kesalahan. Nama “Indonesia” pertama kali diperkenalkan oleh seorang sarjana Inggris lainnya, George Windsor Earl, pada tahun 1850 dalam karya ilmiahnya yang bertemakan geografi dan etnografi. Nama ini berasal dari kata Indos (yang berarti India) dan nesos (yang berarti pulau), yang kemudian merujuk pada wilayah kepulauan yang dikenal sekarang sebagai Indonesia.
Logan, pada awalnya, hanya memopulerkan kembali istilah tersebut, yang sudah digunakan oleh Earl. Oleh karena itu, menyatakan bahwa nama Indonesia lahir di Pulau Pinang atau diciptakan oleh Logan adalah sebuah kesalahan sejarah yang besar.
Prof. Dr. Ahmad Murad Merican juga menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang paling kolonial karena mengadopsi nama dari luar. Pernyataan ini jelas sangat problematis dan menciptakan kebingungan. Jika mengadopsi nama dari orang luar adalah ukuran untuk menentukan apakah sebuah negara kolonial, maka negara mana pun yang mengadopsi nama dari pihak eksternal bisa dianggap sebagai negara kolonial. Sebagai contoh, nama “Malaysia” juga berasal dari luar, tepatnya dari peta-peta Prancis dan Italia pada abad ke-17 yang menyebutkan “Malaya” atau "Malay" untuk merujuk pada wilayah kepulauan Melayu. Dalam konteks ini, apakah kita akan menyebut Malaysia sebagai negara kolonial juga?
Pandangan yang menyebutkan Indonesia sebagai negara paling kolonial hanya karena nama yang dipopulerkan oleh orang luar jelas sangat tidak konsisten dan tidak berdasar. Ini menunjukkan betapa lemah dan cacat logika pernyataan tersebut.
Untuk memahami mengapa Indonesia tidak dapat dikategorikan sebagai negara kolonial, kita perlu mengacu pada definisi yang lebih jelas mengenai kolonialisme. Kolonialisme adalah sistem di mana suatu negara memperluas wilayahnya ke luar negeri, menguasai bangsa lain di luar teritori asalnya, mengeksploitasi sumber daya alam, serta memaksakan pemerintahan kepada penduduk asli. Negara-negara yang dianggap kolonial adalah negara-negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Portugis, dan Spanyol yang memiliki koloni di luar negeri dan menerapkan kebijakan penaklukan serta eksploitasi.
Indonesia, sebagai negara yang merdeka sejak tahun 1945, tidak pernah melakukan ekspansi teritorial lintas benua, tidak memiliki koloni di luar wilayahnya, dan tidak pernah menerapkan sistem penaklukan kolonial ke bangsa lain. Oleh karena itu, tidak ada dasar yang kuat untuk menyebut Indonesia sebagai negara kolonial.
Nama “Indonesia” bukanlah sekadar nama yang dipilih secara sembarangan. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, nama ini sudah dikenal di kalangan intelektual Indonesia sebagai sebuah identitas yang lebih inklusif dan anti-kolonial. Sebelum Sumpah Pemuda 1928, istilah “Indonesia” sudah dipakai oleh tokoh-tokoh besar seperti Adolf Bastian, seorang antropolog Jerman, yang menggunakan istilah “Indonesien” dalam karya-karyanya.
Pada masa pergerakan nasional, nama “Indonesia” dipilih sebagai simbol perjuangan anti-kolonial, menggantikan nama “Nusantara” yang dianggap terlalu Jawa-sentris dan tidak mewakili keberagaman etnis di seluruh kepulauan. Istilah Nusantara lebih berkaitan dengan sejarah kerajaan Majapahit, sementara Indonesia lebih dipahami sebagai identitas bersama seluruh bangsa yang meliputi semua suku, budaya, dan agama di kepulauan tersebut.
Pernyataan Prof. Dr. Ahmad Murad Merican bahwa Indonesia adalah negara paling kolonial hanya berdasarkan pada pengadopsian nama dari luar negara sangatlah mengada-ada. Mengambil nama dari luar bukanlah bukti bahwa suatu negara bersifat kolonial. Ini adalah pandangan yang sempit dan tidak berdasarkan pada fakta sejarah yang lebih mendalam. Sebaliknya, Malaysia, yang juga mengadopsi nama dari luar, tidak pernah disebut sebagai negara kolonial. Ini menunjukkan ketidak konsistenan dalam argumen yang digunakan oleh Prof. Dr. Ahmad Murad.
---
Music: Crunchy Leaves by Vlad Gluschenko is licensed under a Creative Commons License.
https://creativecommons.org/licenses/...
Support by RFM - NCM: https://bit.ly/2xGHypM
---
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: