Makna Dalam Berbagai Jenis Udeng Bali
Автор: Ayu Gita
Загружено: 2022-01-23
Просмотров: 12655
Udeng yang biasa dipakai oleh laki-laki di Bali, bukan hanya sesederhana pengikat kepala tetapi sejatinya memiliki banyak makna dan mengajarkan banyak hal. Ikat kepala merupakan sebuah tradisi unik yang banyak dipakai oleh berbagai suku di tanah air. Ikat kepala biasanya terbuat dari kain dan dibentuk menjadi bentuk tertentu dengan rasa estetika tinggi. Ikat kepala memiliki bentuk dan nama yang beragam tergantung dari mana ikat kepala itu berasal.
Udeng merupakan sebutan untuk ikat kepala yang digunakan masyarakat di Bali. Tradisi ikat kepala juga ditemukan pada masyarakat tradisional lainnya seperti di kalangan masyarakat Sunda disebut dengan iket atau totopong. Di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur bagian timur disebut iket (dan kemudian di Jawa Tengah berkembang menjadi blangkon) dan udeng untuk masyarakat Jawa Timur bagian barat.
Udeng bukan sekadar penutup kepala bagi masyarakat Bali. Dalam sebuah udeng, sejatinya kita bisa belajar tentang banyak hal. Udeng dipakai oleh kaum laki-laki Bali dan tak hanya digunakan oleh orang dewasa. Anak laki-laki juga kerap terlihat mengenakan ikat kepala khas Bali itu. Udeng dipakai tak hanya oleh mereka dari kelompok kaya, tetapi juga oleh warga kalangan menengah ke bawah.
Udeng terbuat dari kain berukuran panjang 50 sentimeter dan cara pembuatannya juga tak bisa dilakukan sembarangan. Udeng di Bali bisa ditemui dengan beragam corak dan bentuk. Ada udeng warna putih, hitam, ataupun bermotif batik. Setiap warna pada udeng ternyata memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Bali. Parisadha Hindu Darma Indonesia (PHDI) Bali telah menetapkan udeng untuk ke pura haruslah berwarna putih sebagai makna kejernihan, dan kedamaian pikiran, serta kemurnian diri. Untuk berkabung berwarna hitam, dan untuk kegiatan sosial lainnya berwarna batik atau selain hitam dan putih.
Udeng dalam masyarakat Bali merupakan simbol dari ngiket manah atau pemusatan pikiran. Lekukan yang ada pada udeng khas Bali juga memiliki makna tersendiri. Udeng memiliki bentuk yang tak simetris. Biasanya, bentuk dari udeng sengaja ditinggikan pada bagian kanan. Bentuk ini memiliki maksud tersendiri, di mana mendorong pemakainya untuk selalu berusaha melakukan kebaikan sebagai representasi arah kanan.
Selain itu, pada udeng Bali memiliki ikatan yang sengaja ditempatkan pada bagian tengah kening. Ikatan ini bermakna untuk memusatkan pikiran. Selanjutnya, ada pula ikatan yang sengaja ditujukan untuk menunjuk ke atas, merupakan representasi dari pemikiran lurus ke atas sebagai bentuk pemujaan kepada Tuhan. Konsep Trimurti sebagai sebuah kesatuan dalam ajaran Hindu juga tecermin pada udeng. Tarikan ujung kain yang ada di sebelah kanan adalah representasi dari Wisnu. Sementara itu, tarikan di sebelah kiri menjadi lambang dari Brahma. Untuk tarikan pada ujung kain ke arah bawah direpesentasikan sebagai Siwa.
Selain beragam makna mendalam tadi, udeng juga memiliki beberapa jenis. Seperti udeng jejateran yang biasa dipakai untuk aktivitas sembahyang. Udeng berwarna putih polos ini memiliki simpul hidup yang ada di depan, ditempatkan di sela mata yang merupakan lambang dari mata ketiga atau cundamani. Warna udeng khusus ibadah umumnya putih polos atau putih dengan corak kuning di tepinya. Warna putih melambangkan kesucian, ketulusan dan kemurnian diri.
Udeng lainnya adalah dara kepak. Udeng yang satu ini biasa dipakai oleh para pemimpin adat. Ciri khasnya adalah adanya penutup pada kepala yang menjadi simbol kemampuan pemimpin dalam melindungi rakyat. Kemudian ada udeng beblatukan. Udeng ini secara khusus dipakai oleh pemangku dan tidak disertai bebidakan. Udeng beblatukan punya ciri khas dengan simpul belakang yang diikat ke arah bawah. Hal tersebut ditujukan agar pemakainya mendahulukan kepentingan umum.
Melihat beragam makna dari sebuah udeng tadi, maka kita tak bisa lagi menganggapnya sekadar sebuah aksesoris. Udeng berusaha mempertemukan manusia masa kini dengan penggalan sejarah dan kebudayaan yang dimilikinya. Udeng juga mengajarkan tentang arti kebersamaan, kerukunan, kesucian, kesabaran, kesantunan dalam menghargai perbedaan.
Zaman boleh saja berubah, namun udeng tetap mengikat kencang di kepala sebagai simpul yang menandakan keragaman kultur dan identitas bangsa.
Sumber video :
• Presiden Jokowi dan Jan Ethes sapa warga Bali
• Menyelami keindahan objek wisata religi : ...
• Pelaksanaan Upacara Mecaru di Pura Jagat N...
• vlog sama keluarga kecil sembahyang ke pur...
• Indonesia Bagus - Kisah Kebanggaan dari De...
• Notdunroamin: Water Temple: Pura Ulun Dana...
#bali
#budaya
#udeng
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: