Tukang Cukur di Mangasa Gowa Ditemukan Tewas
Автор: Tribun Timur
Загружено: 2025-12-26
Просмотров: 357
#tribuntimur #tribunviral #tukangcukur #gowa #tewas #dalamkamar
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-GOWA.COM - Seorang pria ditemukan meninggal dunia di rumahnya Lingkungan Mangasa, Kelurahan Pandang-pandang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (25/12/2025) malam
Pantauan Tribun-Timur.com sekira pukul 21.43 Wita, personel Polres Gowa telah berada di lokasi.
Personel ini terdiri dari Tim Inafis, Jatanras Satreskrim Polres Gowa, dokter polisi (Dokpol) Polda Sulsel.
Garis polisi telah terpasang di rumah tersebut.
Pria ditemukan meninggal dunia berinisial HA (46)
Ia bekerja sebagai tukang cukur.
Insiden ini pun menghebohkan warga sekitar
Puluhan warga berkerumun di depan tempat kejadian perkara (TKP)
Terlihat sejumlah polisi memasuki rumah HA.
Mereka mengidentifikasi jasad tersebut.
Serta melakukan olah TKP.
Sejumlah petugas memkai baju dengan rompi bertuliskan Inafis Polres Gowa dan Dokpol
Korban pertama kali ditemukan oleh Ketua RT 01/RW 09 Lingkungan Mangasa, Yusuf Abbas
Ia mengaku awalnya ia curiga karena kondisi rumah gelap HA dan lampu tidak menyala.
“Saya kan Pak RT di sini. Saya curiga ada apa gerangan karena lampunya tidak menyala. Memang gelap,” jelasnya.
Ia kemudian meminta istri korban untuk masuk mengecek kondisi di dalam rumah.
“Nabilang istri masuk cek. Katanya, kau RT, kau harus pastikan,” tutur Yusuf.
Ia lalu memanggil beberapa warga dan temannya untuk memastikan kondisi korban.
“Saya panggil teman. Anakku juga ikut dan sempat video waktu masuk,” ucapnya.
“Saya masuk sekitar pukul 19.25 Wita,” sambungnya
Saat masuk ke dalam rumah, Yusuf melihat korban sudah terbaring di tempat tidur.
Darah terlihat keluar dari hidung korban.
Saat itu, Yusuf belum berani memastikan korban sudah meninggal dunia.
“Saya belum pastikan meninggal. Jadi saya panggil warga rame-rame masuk untuk pastikan,” katanya.
Korban ditemukan dalam posisi terlentang dengan kedua tangan berada di bawah tubuh.
“Terlentang itu dengan tangan di bawah,” jelas Yusuf.
Diketahui, korban sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur.
Rumah tempat korban ditemukan bukan rumah kontrakan melainkan rumah pribadinya
Menurutnya, tempat cukur korban sebenarnya buka, namun korban tidak berada di lokasi sejak pagi.
Yusuf menyebut korban sempat mengeluh sakit sebelum ditemukan meninggal.
“Sekitar jam 12 sebelum zhuhur dia masih beli jalangkote,” ucapnya.
“Ditanya penjual kenapa tidak pakai lombok. Dia bilang sakit karena sakit dada,” ujar Yusuf.
Korban juga disebut memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
“Kemarin ditelepon sama saudaranya. Bilang sakit perutku,” ucapnya.
Saudara korban kata dia, menduga penyakit maag korban kambuh.
“Tinggal sendiri. Anaknya tinggal sama mamanya,” tuturnya.
Meski demikian, anak korban terkadang datang berkunjung.
“Anaknya kadang datang jenguk bapaknya,” tutup Yusuf.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar menyebut
jasad HA ditemukan pertama kali Ketua RT setempat.
“Kronologi penemuan mayat tersebut ditemukan oleh pak RT karena curiga lampunya tidak menyala sehingga didobrak pintunya,” jelasnya.
Saat pintu dibuka, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Posisinya, terlentang di atas tempat tidur.
Informasi dari keluarga kata dia, korban mengidap asam lambung atau maag akut.
Selain itu, polisi menemukan tanda korban sempat muntah.
“Ini juga ada tanda-tanda korban ini sempat muntah di kamar mandi,” ucap Bahtiar mengenakan kemeja coklat garis hitam dengan pin reserse
Dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan tanda kekerasan.
“Hasil pemeriksaan olah TKP kami lakukan, sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda kekerasan baik di TKP maupun di tubuh korban,” tegasnya.
Dia menyebut barang bukti yang ditemukan hanya obat-obatan.
Terkait penyebab kematian, polisi masih mendalami. Namun kuat dugaan korban meninggal karena sakit.
“Dugaan sementara karena sakit yang diderita korban, tapi kami masih dalami segala informasi, data, dan fakta akan kami dalami dulu,” ujarnya.
Sementara itu, rencana otopsi tidak dilakukan.
“Keluarganya sepakat menolak untuk diotopsi,” pungkasnya
Reporter : Sayyid Zulfadli
Editor Video : Sanovra J. R
(TRIBUN-TIMUR.COM)
Update info terkini via http://tribun-timur.com/
Follow dan like fanpage Facebook http://bit.ly/FBTribunTimurMks
YouTube business inquiries: 081144407111
Follow akun Instagram http://bit.ly/IGTribunTimur
Follow akun Twitter http://bit.ly/twitterTribunTimur
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: