Perhutani dan Warga Grobogan Gotong Royong Hijaukan 17 Hektare Hutan dengan 10.625 Bibit

GROBOGAN, Postindonesia.com - Dalam upaya nyata pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi, melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon, melaksanakan kegiatan penanaman pohon di kawasan hutan Sengker, Jatipohon, Grobogan. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (12/3/2024) ini menyasar lahan seluas 17 hektare di Petak 131a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sengker.

Kegiatan penanaman ini tidak hanya melibatkan puluhan karyawan Perhutani, tetapi juga diikuti secara antusias oleh warga sekitar hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Luhur. Semangat kebersamaan dan gotong royong terpancar jelas di antara para peserta, menghadirkan optimisme dalam aksi menghijaukan bumi.

Administratur KPH Purwodadi yang diwakili oleh Kepala BKPH Jatipohon, Tutut Sugianto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari program kerja tahunan Perhutani.

"Penanaman ini adalah wujud komitmen kami dalam menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Dengan melibatkan warga secara langsung, kami berharap muncul rasa memiliki dan tanggung jawab bersama untuk memelihara hutan ini," ujar Tutut Sugianto, yang juga hadir sebagai Asper (Asisten Perhutani) BKPH Jatipohon.

Untuk mendukung program tersebut, Perhutani menyiapkan sebanyak 10.625 bibit (plances). Komposisi bibit terdiri dari 7.089 bibit Jati sebagai tanaman utama dan 3.536 bibit Rimba Jambu Mete yang berfungsi sebagai tanaman pengisi atau tumpang sari. Penanaman dengan pola campur ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem hutan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Salah satu warga, Nuriyah, mengungkapkan kegembiraannya bisa terlibat dalam kegiatan ini. "Kami sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini. Selain untuk menjaga alam agar tetap hijau, nantinya hasil dari hutan ini juga bisa dirasakan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan kami warga sekitar," tuturnya.

Kegiatan reboisasi ini diharapkan tidak hanya mampu memulihkan kondisi hutan produksi, tetapi juga memperkuat sinergi antara Perhutani dan masyarakat, menciptakan harmoni antara kelestarian ekologi dan peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan.