Profil Sekolah Lansia

Seiring meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, yang kini mencapai lebih dari 12% dari total populasi menurut Data BPS 2024, Kemendukbangga/BKKBN hadir dengan sebuah inisiatif luar biasa: Sekolah Lansia. Program ini merupakan bagian dari salah satu Quick Win Lanjut Usia Berdaya (SIDAYA), yang bertujuan untuk menciptakan lansia yang sehat, aktif, mandiri, dan berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat.

Apa itu Sekolah Lansia?
Sekolah Lansia adalah wadah belajar yang dirancang khusus untuk kelompok lanjut usia agar tetap aktif secara fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kegiatan dalam sekolah ini tidak menitikberatkan pada akademik formal, melainkan pada pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan potensi lansia.

1. Di Sekolah Lansia, peserta belajar tentang:

2. Pola hidup sehat dan aktif di usia lanjut

3. Pencegahan penyakit degeneratif dan perawatan diri

4. Penguatan spiritual dan kesehatan mental

5. Keterampilan ekonomi produktif (misalnya: kewirausahaan lansia)

6. Peran sosial lansia dalam keluarga dan komunitas

Hingga Mei 2025, tercatat sebanyak 1.412 Sekolah Lansia tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 35.000 siswa aktif yang terbagi dalam standar pembelajaran tingkat 1, 2, dan 3. Sekolah ini terintegrasi dengan kegiatan Poktan Bina Keluarga Lansia (BKL) dan dijalankan oleh para kader terlatih, yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 320.000 kader BKL.

Sekolah Lansia bukan hanya tempat untuk menambah ilmu, tetapi juga ruang untuk meningkatkan harga diri, memperkuat hubungan sosial, dan mendorong partisipasi aktif lansia dalam pembangunan keluarga dan masyarakat. Ini adalah ruang pengakuan bahwa masa tua bukan akhir dari peran, melainkan awal dari kontribusi yang lebih bermakna.

Kemendukbangga/BKKBN percaya bahwa dengan pendekatan holistik dan berbasis komunitas, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah lansia—tempat di mana para orang tua kita dapat hidup dengan sehat, bermartabat, dan tetap bahagia