TAKELONI: Tata Kelola Seni
Автор: PAINTING EXPLORER
Загружено: 2020-09-16
Просмотров: 3365
Manajemen seni merupakan bidang penting dalam dunia seni, khususnya ketika akan menyelenggarakan perhelatan pameran. Frasa art management dalam bahasa Indonesia sering disebut “tata kelola seni”, dan secara berseloroh disingkat menjadi “Takeloni”.
Rekan-rekan PAINTING EXPLORER Channel, saya ingin membuat rangkaian video yang membahas tentang manjemen seni, khusunya penyelenggaraan pameran lukisan, dan akan saya kumpulkan dalam playlist Manajemen Seni. Bidang ini sebenarnya bukan kepakaran saya. Berbeda dengan estetika yang banyak buku telah saya baca dan sebuah buku tentangnya telah saya tulis, teori manajemen seni tidak banyak saya sentuh. Namun demikian, ada beberapa pengalaman mengelola event seni yang informasinya semoga bermanfaat bagi rekan-rekan yang akan menggelar pameran.
Sebelum membahas hal-hal yang diperlukan dalam penyelenggaraan pameran, mungkin ada baiknya saya bercerita tentang pengalaman menjadi ketua pagelaran seni rupa. Agar tidak kepanjangan saya pilihkan beberapa.
Di Festifal Kesenian Yogyakarta atau FKY XV-2003, saya diminta menjadi Ketua Pasar Seni. Saat itu ada 300-an seniman dan pengrajin yang mendaftar untuk membuka stand dan perlu diseleksi agar dapat tampil. Salah satu side program Pasar Seni FKY-2003 adalah Bazar-Art yang menampilkan berbagai lukisan, bidang ini ditangani Heri Pemad yang kini mengelola ArtJog.
Lalu, tahun 2008 saya menjadi ketua Pameran Besar Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta dengan judul THE HIGHLIGHT dari Medium ke Transmedia. Pesertanya para dosen, mahasiswa, dan alumni baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Pameran yang digelar di Jogja Nasional Museum ini dikawal enam orang kurator, yaitu Pak Suwarno Wisetrotomo, Pak Hartoto Indra, Pak Sumbo Tinarbuko, Mikke Susanto, Rain Rosidi, dan A. Sujud Dartanto. Pameran yang bekerjasama dengan Srisasanti Galeri ini diikuti lebih dari seratus seniman, antara lain: Dadang Kristanto , Djoko Pekik, Eddie Hara, Entang Wiharso, Eko Nugroho, FX. Harsono, Heri Dono, I Nyoman Erawan, Ivan Sagita, Jumaldi Alfi, Ugo Untoro, Rudi Mantovani, Samuel Indratma.
Sebelum itu, saya pernah mengelola MAKNA. Komunitas asyik ini saya dirikan bersama pelukis Surajiya dan Anis ekowindu selama 5 tahun dari tahun 2004. Banyak seniman muda yang ikut bergabung, mereka memita saya menjadi ketua. Ativitasnya menerbitkan majalah seni rupa MAKNA dan juga berpameran. Salah satu pameran yang pernah diselenggarakan adalah Pameran Seni Rupa “AHA” yang digelar di V Art Gallery dan dibuka oleh Prof. Soedarso Sp., M.A.
Bahkan, ketika masih SMA di desa kecil lereng Gunung Perahu Sukorejo Kendal, saya mendirikan dan mengetuai Sangar Seni Lukis “Eccentric”. Beberapa remaja di desa sekitar ikut terlibat. Gedung Kawedanan dan GOR desa digunakan sebagai tempat pameran. Sanggar kampung itu saya kelola bersama Agus Baqul Purnomo, sahabat dekat tetangga rumah yang kini menjadi seniman kontemporer yang kerap diundang pameran Internasional, juga dengan adik saya, Doni Riw, yang kini menjadi dosen di Modern School Design Yogyakarta mengajar Estetika dan Sejarah Seni Rupa.
Adapun sekarang, saya banyak beraktivitas seni dengan Jejaring Seniman Muslim KHAT. Komunitas yang jejaringnya ada Surabaya, Bandung, Bogor, Pontianak, Padang, Lampung, Pare-pare, Bangladesh, Tanzania, Malaysia, dan beberapa yang lain ini berawal di Yogyakarta tanggal 4 Februari 2016. Saat itu saya bersama Aruman, Andika, Paikun, Mukhsin, dan Lutfi berkumpul di rumah Agus Baqul Purnomo untuk mendirikannya. Sejak saat itu hingga awal 2020 teman-teman meminta saya menjadi ketua, kini dipegang oleh Pak Aruman, seniman batik dan dosen Kriya Seni di ISI Yogyakarta. Pameran yang pernah diselnggarakan antara lain di PKKH UGM, Rumah Warna, Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, GOR UNY, dan KHAT Gallery. Selain berpameran, KHAT juga menyelenggarakan Arts Trip, diskusi seni, maupun melukis langsung di panggung Ustad Abdul Shomad dan Panggung Ustad Felix Siauw.
Rekan-rekan PAINTING EXPLORER Channel, itu sebagian pengelolaan seni yang saya lakukan, di samping pameran-pameran kecil bertiga yang pernah saya kerjakan, seperti bertiga dengan I Putu Bambang Juliarta dan Devi Irawan, atau bertiga dengan Surajiya dan Anis Ekowindu, maupun bertiga dengan Januri dan Nanang Warsito.
Demikian beberapa pameran yang melibatkan kepengurusan saya, ini berbeda dengan pameran undangan yang tinggal saya ikuti, misalnya pameran dan workshop cat air di Museum Krabi Thailand atau Pameran di Pace Gallery Malaysia.
Nah, dalam penyelenggaraan Pameran Tunggal Lukisan saya, “The Sent Down Iron” yang akan diselenggarakan tanggal 4-11 Oktober 2020 di KHAT Gallery, saya akan berusaha mendokumentasikan proses persiapannya agar menjadi konten untuk PAINTING EXPLORER Channel. Semoga menginspirasi. Videonya akan saya pisah dalam bagian-bagain tertentu, seperti kuratorial pameran, pembuatan katalog, display, bahkan persiapan pigura.
Deni Je, Jogja
(Konten Kreator PAINTING EXPLORER Channel)
#manajemenseni
#tatakelolaseni
#pameranlukisan
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: