Pura Luhur Batukaru

Pura Luhur Batukaru adalah salah satu dari Pura Sad Kayangan (sembilan pura penting) di Bali, berlokasi di lereng selatan Gunung Batukaru di Kabupaten Tabanan. Pura ini merupakan tempat suci untuk memuja Dewa Mahadewa atau Ratu Hyang Tumuwuh, yang melambangkan Tuhan sebagai Sang Penumbuh dan pemberi kehidupan.

Piodalan di Pura Luhur Batukaru Tabanan, diadakan setiap 210 hari sekali, jatuh pada hari Kamis, Wuku Dungulan (Umanis Galungan) dalam kalender Bali, satu hari setelah perayaan Hari Raya Galungan.

Adapun pantangan bagi pemedek atau pengunjung yang mengunjungi Pura Luhur Batukaru yaitu :
1. Wanita haid.
2. Wanita hamil.
3. Anak yang masih menyusui dan anak yang belum tanggal gigi.
4. Umat yang dalam kedaan berduka (Cuntaka).
5. Melakukan aktivitas pendakian Serangkaian upacara piodalan.
6. Tidak diperkenankan Masuk keareal pura bagi yang tidak memakai baju Adat Bali.

Lokasi dan Suasana Pura Luhur Batukaru, Terletak di Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, di lereng Gunung Batukaru.
Dikelilingi hutan alam yang sejuk dan taman bunga, menciptakan suasana yang damai dan segar.

Fungsi dan Makna Pura Luhur Batukaru :

PEMUJAAN TUHAN, Manifestasi Tuhan sebagai Dewa Mahadewa, khususnya dalam aspeknya sebagai pemberi kehidupan dan penumbuh segala tumbuh-tumbuhan.

UPACARA PERTANIAN, Digunakan oleh para subak (kelompok pengelola irigasi tradisional Bali) untuk memohon keselamatan dan kemakmuran dalam bercocok tanam.

KESELAMATAN UMAT, Menjadi tempat suci untuk memohon keselamatan hidup bagi berbagai profesi umat Hindu.

SEJARAH SINGKAT, Bukti arkeologis menunjukkan bahwa pura ini mungkin didirikan pada abad ke-11, berdasarkan keberadaan menhir dan arca kuno.

NAMA BATUKARU, kemungkinan diambil dari nama gunung tempat pura ini berada, yang memiliki makna sebagai "kekuatan penutup".
#taksupreginabali
#puraluhurbatukaru
#sadkahyangan
#rahayu