NYOBA KULINERAN DI SURYA KENCANA BOGOR
Автор: Gunawan Pangestu
Загружено: 2025-11-17
Просмотров: 115
SEJARAH SURYA KENCANA BOGOR
Pada masa kolonial Belanda, jalan ini dikenal sebagai *Handelstraat* — artinya “jalan perdagangan.”
Jalan itu sudah ada sejak zaman Daendels (sekitar awal abad ke-19), awalnya sebagai “jalan pos” tahun 1808.
Baru di era 1970-an, nama “Handelstraat” diubah menjadi “Surya Kencana.” ([Jawa Pos][1])
2. Komunitas Tionghoa dan Perdagangan
Kawasan Surya Kencana dulu merupakan pusat permukiman warga keturunan Tionghoa di Bogor.
Karena peran sebagai jalan perdagangan (handel = perdagangan), banyak warga Tionghoa yang berbisnis di situ.
Ada juga bangunan cagar budaya di kawasan ini, misalnya klenteng Hok Tek Bio dan rumah tokoh keturunan Tionghoa (Kapitan Tan).
3. Nilai Sejarah Kota Tua
Surya Kencana sekarang juga dilihat sebagai bagian dari kota tua Bogor dengan nuansa arsitektur lama, ruko-ruko klasik, dan jejak warisan kolonial.
Karena warisannya, beberapa bangunan dijaga sebagai cagar budaya
Sejarah Kuliner di Surya Kencana
1. Warisan Kuliner Legendaris
Di sepanjang Jalan Surya Kencana terdapat banyak gerai kuliner legendaris yang sudah berdiri puluhan tahun. ([detikfood][3])
Beberapa kuliner populer sudah ada sejak era 60-an atau 70-an. ([detikfood][4])
2. Contoh Kuliner Legendaris
Berikut beberapa contoh kuliner legendaris di Surya Kencana:
Nasi Goreng Guan Tjo** — legendaris, buka sejak tahun 1965 menurut detikFood.
Cungkring Pak Jumat** — cungkring khas Bogor (jeroan sapi, lontong, kacang), sudah ada sejak 1975.
Soto Kuning Pak M. Yusuf** — buka sejak 1977, dengan kuah kuning rempah dan pilihan isi jeroan atau daging.
Lumpia Basah Gang Aut** — lumpia basah isi toge dan bengkoang, sudah sejak tahun 1972.
Martabak Encek** — martabak tradisional yang dimasak pakai arang, sudah beroperasi lama di Surya Kencana.
Bakso Kikil Pak Jaka** — bakso kikil dengan kuah bening, juga bagian dari kuliner legendaris Surken. ([detikfood][3])
3. Warna Budaya Kuliner
Karena warisan komunitas Tionghoa, banyak kuliner di Surya Kencana yang dipengaruhi oleh masakan Tionghoa, Peranakan, dan adaptasi lokal.
Sebuah studi menyebut bahwa adaptasi kuliner ini mencerminkan akulturasi antara masakan Tionghoa dengan budaya lokal (Sunda, Betawi), misalnya lewat bahan lokal dan teknik memasak lokal.
Selain itu, Surya Kencana juga menjadi tempat distribusi sayuran dan buah lokal (sejak zaman dulu), sehingga kuliner lokal tetap punya bahan segar khas wilayah Bogor.
4. Peran dalam Pariwisata Kuliner
Saat ini, Jalan Surya Kencana dipromosikan sebagai destinasi wisata kuliner legendaris di Bogor.
Kuliner di sini sangat beragam: mulai dari makanan ringan seperti roti unyil dan asinan, sampai hidangan berat seperti soto kuning, laksa, dll.
Ada juga event kuliner seperti “Bogor Suka-Suka” yang digelar di Surya Kencana, menampilkan banyak stan kuliner (150 stan dalam acara itu).
Makna dan Identitas Budaya
Surya Kencana tidak hanya sebagai “jalan makanan” — tetapi juga simbol sejarah perdagangan dan komunitas etnis di Bogor.
Kuliner di sana mencerminkan akar multikultural: pengaruh Tionghoa, adaptasi lokal, dan tradisi kuliner Bogor.
Karena banyak tempat kuliner legendaris yang sudah bertahan puluhan tahun, Surya Kencana menjadi semacam “museum makan hidup” — pengunjung tidak hanya makan, tetapi juga merasakan sejarah lewat makanan.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: