Menelusuri Candi Plaosan Di Prambanan Klaten | Sejarah Dan Misteri Candi Kembar Terungkap

Menelusuri Candi Plaosan Di Prambanan Klaten | Sejarah Dan Misteri Candi Kembar Terungkap
#candiplaosan
#plaosan
#wisatajogja

Jalan - jalan vlog kali ini kita akan menelusuri sejarah, asal usul serta keunikan dari candi kembar satu satunya di Indonesia bahkan didunia yaitu Candi Plaosan. Candi plaosan berlokasi di Dusun Plaosan Lor Desa Bugisan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Candi Palosan berlokasi hanya 1,5 km timur Candi Sewu dan hanya berjarak kurang lebih 2.5 km dari Candi Prambanan.
Perjalanan motovlog kali ini dimulai dari Tugu Pal Putih Yogyakarta, dari Tugu Pal Putih kita berjalan ke arah timur melalui Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Suroto, Jl. Yos Sudarso, Jl. Kusbini, Jl. Langensari, Jl. Munggur, Jl. Laksda Adisucipto, Jl. Raya Solo Yogyakarta, Jl. Taman Prambanan Kulon, Jl. Pulerejo, Jl. Candi Plaosan.

Asal - usul dan sejarah Candi Plaosan
Ada Beberapa Versi Sejarah

1. Menurut pendapat De Casparis ( 1950 ), bahwa berdasarkan prasasti Cri Kahulunan berangka tahun 842 M. Dalam prasasti tersebut menyatakan bahwa Candi Plaosan dibuat oleh Sri Kahulunan Dan Casparis berpendapat dari pendukung prasasti lain yaitu prasasti Trui Tpussan prasasti tersebut menyebut bahwa Sri Kahulunan merupakan seorang tokoh yang menganugerahkan tanahnya di Desa Tri Tpussan untuk pemeliharaan tempat suci bernama kamulan I Bhumisabhara sementara Bhumisabhara diinterpretasikan memiliki keterkaitan yang erat dengan Borobudur, selain itu nama Sri Kahulunan juga terdapat pada empat percandian perwara yang berbunyi Anumoda Sri Kahulunan artinya persembahan dari Sri Kahulunan dan nama Sri Kahulunan bersebelahan dengan Sri Maharaja sehingga De Casparis menyimpulkan bahwa Sri Kahulunan adalah Dyah Pramodawardhani permaisuri dari Sri Maharaja Rakai pikatan .Sehingga De Casparis berpendapat bahwa Candi plaosan dibangun oleh Sri Maharaja Rakai Pikatan bersama permaisurinya Dyah Pramodawardhani dengan nama lain Sri Kahulunan sebagai "hadiah pernikahan" atau persembahan kepada istrinya yang beragama Buddha.

2. Pendapat yang kedua menyatakan bahwa berdasarkan prasasti Cri Kahulunan 842 M dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan atau Dyah Pramodawardhani dengan dukungan suaminya Raja Rakai Pikatan. Untuk pendapat 1 dan 2 sama bedanya pada inisiatornya saja.

3.Pendapat dari De Casparis tahun 1950 yang menyamakan Sri Kahulunan dengan Dyah Pramodawardhani ditolak oleh Boecheri ( 1982 ) yang menyatakan bahwa sesuai prasasti sukun berangka tahun 1161 M tertulis persembahan kepada kelompok pejabat kerabat kerajaan yang menyebut nama Sri Kahulunan disamping nama putra raja dan permaisuri, sehingga jelas bahwa Sri Kahulunan bukan Dyah Pramodawardhani. Dan Boecheri berpendapat bahwa Sri Kahulunan adalah Ibu dari Rakai Garung, Raja sebelum Rakai Pikatan yaitu istri dari rakai Panaraban ( hubungan dengan Rakai pikatan adalah Cucu), pendapat ini diperkuat oleh Kusen ( 1994 ) Sehingga Candi Plaosan dibangun atas perintah Ibu dari Raja Rakai Garung untuk hadiah pernikahan putra mahkota Rakai Pikatan Dan Dyah Pramodawardhani.

4.Tertulis dalam prasasti Trui Tpussan berangka tahun 842 M bahwa Sri Kahulunan merupakan seorang pejabat yang berkedudukan penting di Kerajaan dan memiliki daerah lungguh atau wilayah dan masih kerabat kerajaan. Dan namanya tertera di empat percandian perwara Candi Plaosan, sehingga ada pendapat yang menyatakan bahwa Candi Plaosan dibangun oleh Sri Kahulunan dengan restu Raja Garung ( Ayah dari Raja Rakai Pikatan) sebagai hadiah dari pernikahan Raja Rakai Pikatan dan Permaisuri Dyah Pramodawardhani.

Candi Plaosan merupakan Candi Buddha sinkretisme yaitu perpaduan unsur Agama Buddha dan Hindu. Sehingga Bisa dikatakan bahwa jika Candi Plaosan atau candi kembar ini merupakan Hadiah atau kado pernikahan untuk Rakai Pikatan Dan Dyah Pramodawardhani maka hadiah ini adalah hadiah yang paling spektakuler pada masanya.




Maturnuwun
Salam Rahayu





Jalan Amrita







NB : Peralatan Go Pro Hero 10 Black, Sony FDR Ax43, S22Ultra