Solo Batik Carnival 2025

Hipro mediakita: parade kostum megah kembali menyulap jantung Kota Solo menjadi panggung budaya. Solo Batik Carnival (SBC) 2025 resmi dibuka Walikota Surakarta, Respati Ardi, Sabtu (12/07/2025), di sepanjang Jalan Slamet Riyadi yang penuh gegap gempita. 

Mengusung tema Samuhita Sobosukawonosraten, ajang ke-16 ini bukan sekadar pawai batik. Tetapi selebrasi identitas, inovasi, dan semangat kolektif masyarakat Solo Raya.

Walikota Surakarta, Respati Ardi menyebut SBC sebagai simbol kreativitas dan ekspresi budaya yang telah mengakar sebagai kebanggaan Solo. Pihaknya menyampaikan ajang ini tidak hanya menyuguhkan keindahan visual batik dalam bentuk kostum, namun juga menjadi ajang promosi industri kreatif lokal.

“Ramainya pengunjung akan membawa efek berganda. Ekonomi bergerak, sosial tumbuh, dan Kota Solo semakin dikenal luas,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.

Ketua Panitia Solo Batik Carnival, Lia Imelda, menyampaikan SBC tahun ini menjadi momentum perayaan keragaman dan cinta budaya. Termasuk bukan sekedar parade kostum, juga menyuguhkan perpaduan wastra, seni pertunjukan, dan kreativitas generasi muda.

Sehingga dengan kreativitas anak bangsa, batik tidak hanya dikenakan. Lebih dari itu dihidupkan dan menjadi bahasa pemersatu lintas suku, agama, usia, hingga bangsa.

"Batik kini bukan hanya dikenakan, tapi dihidupkan menjadi bahasa pemersatu lintas suku, agama, dan usia," ucapnya.

Sebanyak 350 peserta ambil bagian dalam parade tahun ini, terdiri dari 125 peserta berkostum, 65 penari, dan 50 personil drumband dari Yayasan SBC. Tak hanya dari Solo, peserta dari Semarang, Wonosobo, dan Madiun juga turut ambil bagian, menambah semarak dan warna pada gelaran ini.

Adri, salah satu pengunjung asal Sala Tiga, mengungkapkan kekagumanya pergelaran SBC Ini Agak Sedikit

."Keren-keren banget! Kostumnya besar, mewah, tapi semua peserta tetap semangat. Anak-anak kecil juga banyak yang tampil menari,” tuturnya penuh antusias.

Untuk mendukung kelancaran acara, sejumlah ruas jalan utama, termasuk Jalan Bhayangkara, Slamet Riyadi, dan Jenderal Sudirman. Karnaval ini berakhir di Balai Kota Surakarta dengan sambutan meriah dari masyarakat.

Solo Batik Carnival tak hanya menjadi atraksi tahunan, tetapi telah menjelma sebagai ikon budaya yang dirayakan warga dan wisatawan dari berbagai daerah.

Dengan semangat inovatif dan kolaboratif, SBC 2025 menjadi bukti batik terus hidup, berkembang. Bahkan menyatukan melampaui batas ruang dan generasi.