Perjalanan Menuju Akhirat | Ustadz Ammi Nur Baits

PERJALANAN MENUJU AKHIRAT
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى

🗓️ Ahad, 23 Maret 2025
🏢 Hotel Grand Rohan, Yogyakarta

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ibadah yang dikerjakan hamba adalah berkat pertolongan Allah, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Fatihah Ayat 5

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya: Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

Dengan memohon pertolongan kepada Allah, akan mengikis sikap ujub hamba. Amal yang baik adalah amal yang ada ketahanan, agar kita istiqomah sebagaimana kita diperintahkan

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.[Surat Hud Ayat 112]

Hamba mengerjakan ibadah selama di dunia adalah untuk bekal baginya dalam kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat diawali dengan dicabutnya arwah sebagaimana dijelaskan dalam hadits panjang al-Bara’ bin ‘Azib yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Imam al-Hakim dan Syaikh al-Albani menceritakan perjalanan para manusia di alam kuburnya:

Suatu hari kami mengantarkan jenazah salah seorang sahabat Nabi ﷺ dari golongan Anshar. Sesampainya di perkuburan, liang lahad masih digali. Maka Rasulullah ﷺ pun duduk (menanti) dan kami juga duduk terdiam di sekitarnya seakan-akan di atas kepala kami ada burung gagak yang hinggap. Rasulullah ﷺ memainkan sepotong dahan di tangannya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda, “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur!” Beliau ulangi perintah ini dua atau tiga kali.

Kemudian beliau ﷺ bersabda: “Seandainya seorang yang beriman sudah tidak lagi menginginkan dunia dan telah mengharapkan akhirat (sakaratul maut), turunlah dari langit para malaikat yang bermuka cerah secerah sinar matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga lalu duduk di sekeliling mukmin tersebut sejauh mata memandang. Setelah itu turunlah malaikat pencabut nyawa dan mengambil posisi di arah kepala mukmin tersebut. Malaikat pencabut nyawa itu berkata, ‘Wahai nyawa yang mulia keluarlah engkau untuk menjemput ampunan Allah dan keridhaan-Nya’. Maka nyawa itu (dengan mudahnya) keluar dari tubuh mukmin tersebut seperti lancarnya air yang mengalir dari mulut sebuah kendil. Lalu nyawa tersebut diambil oleh malaikat pencabut nyawa dan dalam sekejap mata diserahkan kepada para malaikat yang berwajah cerah tadi lalu dibungkus dengan kafan surga dan diberi wewangian darinya pula. Hingga terciumlah bau harum seharum wewangian yang paling harum di muka bumi.(HR. Ahmad dalam Al-Musnad (XXX/499-503) dan dishahihkan oleh al-Hakim dalam Al-Mustadrak (I/39) dan al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hal. 156)

wallahu'alam

Youtube;   • Perjalanan Menuju Akhirat | Ustadz Ammi Nu...  

Facebook;  / 1aq2exb6kd  

#perjalanan #akhirat #ramadhan #kubur