MENJADI PINTU PEMBUKA KEBAIKAN - USTADZ ZAINAL ABIDIN, LC., M.M
Автор: Zaenal Abidin Official
Загружено: 2020-02-25
Просмотров: 643
Imam Ibnu Majah dalam kitab sunannya dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam kitab As-Sunnah, juga selain keduanya meriwayatkan dari hadits ‘Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda,
إِنَّ مِنْ النَّاسِ ناساً مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ ناساً مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مِفْتَاحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مِفْتَاحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya diantara manusia ada diantara mereka pembuka pintu-pintu kebaikan dan penutup pintu-pintu keburukan, dan diantara manusia ada diantara mereka pembuka-pembuka keburukan dan penutup penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan pembuka kebaikan ditangannya dan celakalah orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan berada ditangannya.”
Ini adalah hadits yang sangat agung, yang mana hadits ini juga senada dengan hadits-hadits yang lain yang banyak diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan dan menegaskan makna dari hadits ini. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi rahimahullah dalam kitab sunannya dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi sallallahu ‘alaihi wa salam satu hari melewati beberapa orang yang sedang duduk-duduk kemudian Rasulullah bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِكُمْ مِنْ شَرِّكُمْ ؟ قَالَ فَسَكَتُوا ، فَقَالَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ، فَقَالَ رَجُلٌ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا بِخَيْرِنَا مِنْ شَرِّنَا ، قَالَ ((خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ ، وَشَرُّكُمْ مَنْ لَا يُرْجَى خَيْرُهُ وَلَا يُؤْمَنُ شَرُّهُ
“Maukah kalian aku beritahu orang yang paling baik di antara kalian dari orang yang paling buruk di antara kalian?” Abu Hurairah berkata: Para sahabat diam, beliau mengatakan demikian sampai tiga kali, kemudian salah seorang berkata: Ya, wahai Rasulullah, beritahukan kepada kami orang yang paling baik di antara kami dari orang yang paling buruk, beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan orang yang paling buruk di antara kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya.” (HR. Tirmidzi)
Juga senada dengan hadits ini, hadits Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dalam Dua Kitab Shahih dan selainnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliu bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَ الْجَلِيسِ السَّوْءِ…
“perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk…” Ini adalah hadits yang sangat terkenal.
Ketahuilah sesungguhnya setiap muslim selalu menginginkan untuk kebahagiaan dirinya dan kesuksesannya di dunia dan di akhirat. Ketika seorang muslim mendengar hadits yang agung seperti hadits Anas, juga hadits-hadits lain yang senada dengan hadits ini, tentu hatinya akan tergerak untuk memiliki sifat-sifat tersebut dan menginginkan untuk menjadi pembuka-pembuka kebaikan dan tidak menjadi pembuka-pembuka keburukan. Dan tentu tidak diragukan lagi bahwasanya ini adalah harapan setiap muslim. Tidak ada dari seorang muslim pun kecuali dia menginginkan untuk menjadi kunci atau pembuka kebaikan dan tidak ingin untuk menjadi pembuka keburukan. Semuanya ingin menjadi termasuk orang yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu orang yang beruntung dan tidak menjadi orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagian orang yang celaka. Yaitu orang yang mendapatkan adzab yang pedih dan adzab yang berat yang disiapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala bagi orang yang menjadi kunci-kunci keburukan dan penutup-penutup kebaikan.
Ketika jiwa kita menginginkan dan berharap untuk menjadi pembuka-pembuka kebaikan maka tentu kita harus bersungguh-sungguh untuk melaksanakan sebab-sebab kita menjadi orang yang menjadi pembuka-pembuka kebaikan dan penutup-penutup keburukan. Tentu tidak cukup sekedar berharap atau berangan-angan, namun kita harus memahami hakikat sebenarnya bagaimana cara untuk menjadi pembuka pembuka kebaikan di samping kita selalu memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian kita akan mulai pembahasan kitab ini, yaitu كيف تكون مفتاحا للخير (Bagaimana caranya agar menjadi pembuka-pembuka kebaikan?).
Tentu inilah pertanyaan yang besar, pertanyaan yang penting yang kita semua membutuhkan kiat-kiat agar kita menjadi orang yang menjadi pembuka-pembuka kebaikan dan Syaikh ‘Abdurrazzaq akan menjelaskan satu persatu, kiat-kiat dan cara-cara agar kita menjadi pembuka-pembuka kebaikan dan penutup-penutup keburukan.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: