Pengembangan Promosi Produk Unggulan Desa MENGANGKAT POTENSI DESA MELALUI KEMASAN & PEMASARAN

Pengembangan Promosi Produk Unggulan Desa MENGANGKAT POTENSI DESA MELALUI KEMASAN & PEMASARAN

Pelatihan ini dilaksanakan hari Kamis, 11 Desember 2025 di Balai Desa Bangsa Kecamatan Kebasen. Acara diisi pemaparan materi sebagai berikut :

BAGIAN 1: PEMBUKAAN & POLA PIKIR (MINDSET)

Slide 1: Judul
Visual: Foto produk lokal desa (misal: keripik, kopi, atau anyaman) yang sudah dikemas cantik dan diletakkan di atas meja kayu dengan latar belakang sawah atau kebun yang asri.

Teks Utama:
MENGANGKAT POTENSI DESA MELALUI KEMASAN DAN PEMASARAN
Pelatihan Peningkatan Nilai Jual Produk Unggulan Desa [Nama Desa Anda]
Footer: [Nama Pemateri] | [Tanggal]

Slide 2: Pendahuluan - Mengapa Kita Ada di Sini?
Visual: Ilustrasi jalan bercabang. Kiri: Jalan berlumpur (tulisan: "Jualan Seadanya"). Kanan: Jalan aspal mulus menanjak (tulisan: "Produk Bernilai Tinggi").

Teks Slide:
Potensi Kita: Bahan baku melimpah, rasa enak, keahlian turun-temurun.
Masalah Umum: Produk bagus tapi "kurang dandan" (kemasan polos) dan hanya dikenal tetangga.
Tujuan: Mengubah produk "biasa" menjadi produk "bernilai tambah" yang siap bersaing di kota.
Deskripsi Pembicara: "Bapak/Ibu, desa kita ini kaya. Pisangnya manis, singkongnya empuk. Tapi kenapa harganya murah? Karena kita menjualnya 'telanjang'. Hari ini kita belajar cara mendandani produk kita agar harganya naik kelas."

Slide 3: Realita Pasar Saat Ini
Visual: Foto rak minimarket yang penuh warna-warni bersanding dengan foto meja pasar tradisional yang produknya hanya dibungkus plastik bening.
Teks Slide:
Pembeli Semakin Kritis: Melihat tampilan dulu, baru rasa. Mengecek label halal/PIRT.
Lawan Kita Bukan Tetangga: Saingan kita adalah produk dari luar kota yang masuk lewat HP (Online).
Prinsip: "Rasa enak saja tidak cukup, mata harus tergoda dulu."
Deskripsi Pembicara: "Zaman dulu orang beli yang penting kenyang. Zaman sekarang, orang beli buat difoto dulu, buat pamer di status WA. Kalau kemasannya jelek, mereka ragu mau beli, meskipun rasanya enak sekali."

BAGIAN 2: MAGIS KEMASAN (PACKAGING)

Slide 4: Apa itu Kemasan?
Visual: Foto Before & After.
Kiri: Keripik singkong di plastik kiloan tipis, diikat karet gelang.
Kanan: Keripik yang sama di dalam standing pouch alumunium foil dengan stiker logo.
Teks Slide:
The Silent Salesman: Kemasan adalah tenaga penjual yang diam.
Kesan Pertama: Kemasan menentukan apakah produk Anda terlihat "Murahan" (Rp 5.000) atau "Premium" (Rp 15.000).
Berbicara pada konsumen sebelum isinya dicicipi.
Deskripsi Pembicara: "Lihat gambar ini. Isinya sama-sama keripik. Yang kiri harganya 5 ribu, yang kanan bisa laku 15 ribu. Bedanya cuma di baju (kemasan). Kemasan itu bicara, 'Saya bersih, saya enak, saya layak dibeli'."

Slide 5: Fungsi Utama Kemasan
Visual: 4 Ikon besar (Perisai, Megafon, Mata, Tangan).
Teks Slide:
Melindungi (Proteksi): Awet, tidak mlempem, higienis, tidak hancur saat dikirim.
Informasi: Konsumen tahu isinya apa, terbuat dari apa, dan kapan kadaluarsanya.
Menarik Perhatian (Atraksi): Warnanya mencolok di rak toko.
Memudahkan (Kenyamanan): Mudah dibuka (ada zipper lock), mudah dibawa.
Deskripsi Pembicara: "Kemasan bagus bukan cuma soal cantik. Tapi juga soal safety. Kalau kirim ke luar kota, keripik hancur sampai tujuan, pembeli kecewa. Kemasan harus kuat melindungi."

Slide 6: Tips Desain Sederhana tapi Menjual
Visual: Contoh label stiker produk sambal dengan warna merah dominan dan font tebal.
Teks Slide:
Jujur: Gambar di kemasan = Isi di dalam (Jangan menipu).
Jelas & Terbaca: Nama produk harus terbaca dari jarak 2 meter.
Warna Sesuai:
Pedas = Merah/Oranye.
Herbal/Sehat = Hijau.
Premium = Hitam/Emas.
Unik: Apa bedanya? (Contoh: "Tanpa MSG", "Resep Warisan 1980").
Deskripsi Pembicara: "Jangan pakai huruf yang keriting-keriting susah dibaca. Pakai yang tegas. Warnanya juga sesuaikan, jangan jual keripik pedas tapi warnanya biru pucat, nanti dikira obat."

Slide 7: Wajib Ada di Label (Legalitas)
Visual: Gambar sketsa label produk dengan panah-panah penunjuk.
Teks Slide:
[ ] Nama Produk & Merek (Misal: Keripik Pisang "Mba Peni").
[ ] Komposisi (Bahan-bahan).
[ ] Berat Bersih (Netto: gram/ml).
[ ] Nama & Alamat Produksi (Desa X, Kota Y).
[ ] Tanggal Kadaluarsa (Best Before).
[ ] Izin Edar (PIRT untuk industri rumah tangga) & Logo Halal.
Deskripsi Pembicara: "Ini 'KTP'-nya produk. Kalau mau masuk minimarket atau toko oleh-oleh, ini wajib ada. Minimal ada PIRT supaya pembeli percaya produk kita aman dimakan."