Pemakaman Unik Adat Toraja Mamasa Ditandu Sebelum dimakamkan almh. Petronela Tasik Saratu
Автор: Talenta Mamase
Загружено: 2025-12-15
Просмотров: 17
Tradisi pemakaman adat di Mamasa, yang juga dikenal sebagai Toraja Barat, merupakan bagian dari ritual Rambu Solo' yang bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju alam roh atau Puya. Prosesi yang melibatkan penjemputan dan perarakan jenazah dengan cara ditandu merupakan tahapan penting yang sarat makna.
Tahapan Prosesi Penjemputan dan Perarakan
Di Mamasa, jenazah yang telah meninggal dunia tidak langsung dimakamkan, tetapi disemayamkan terlebih dahulu di dalam rumah adat atau di tempat khusus (alang-alang atau loko) selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, hingga keluarga siap melaksanakan upacara Rambu Solo'. Selama periode ini, jenazah masih dianggap sebagai orang sakit (tomakula).
Prosesi penjemputan dan perarakan jenazah dengan ditandu melibatkan beberapa tahapan spesifik, di antaranya:
Persiapan Jenazah: Sebelum diarak, jenazah yang telah disemayamkan dalam peti akan dikeluarkan. Dalam tradisi tertentu di Mamasa seperti Mangngaro, jenazah tidak diganti pakaiannya, melainkan ditambahkan balutan kain hingga menyerupai guling raksasa.
Prosesi Ma'tutu dan Ma'paleqong (Perarakan): Prosesi ini melibatkan arak-arakan jenazah secara beramai-ramai oleh keluarga besar dan masyarakat. Jenazah ditempatkan di atas tandu khusus. Kerabat perempuan sering kali menjemput jenazah dengan menggunakan kain merah panjang sebagai simbol kekeluargaan dan persatuan.
Pengarakan Penuh Semangat (Mak Titi): Perarakan ini sering kali dilakukan dengan gerakan melompat-lompat atau berjalan cepat melintasi jalur, termasuk persawahan yang licin. Gerakan ini melambangkan perjalanan arwah yang penuh semangat dan sukacita menuju alam roh, sekaligus mengusir energi negatif.
Titik Kumpul (Latang): Jenazah kemudian dibawa ke suatu titik kumpul atau area upacara utama (rante) untuk disemayamkan sementara sebelum prosesi puncak pemakaman. Di lokasi ini, keluarga meratapi jenazah, dan kain pembungkus dapat ditambahkan lagi.
Makna Simbolis
Tindakan menandu dan mengarak jenazah memiliki makna mendalam:
Penghormatan: Sebagai wujud penghormatan tertinggi dan kasih sayang keluarga kepada leluhur atau orang yang meninggal.
Solidaritas Sosial: Prosesi ini melibatkan partisipasi seluruh kerabat dan masyarakat, mempererat rasa gotong royong dan solidaritas sosial.
Pengantar Arwah: Upacara Rambu Solo', termasuk prosesi arak-arakan ini, dipercaya membantu roh almarhum mencapai Puya (alam roh) dengan aman dan lancar. Pengorbanan kerbau yang dilakukan pada puncak acara juga dipercaya menjadi kendaraan spiritual bagi arwah.
Secara umum, tradisi di Mamasa memiliki kemiripan dengan Rambu Solo' di Tana Toraja, namun dengan beberapa variasi lokal dalam ritual dan bentuk rumah adat. Upacara ini menampilkan kekayaan budaya yang kompleks, di mana kematian dipandang sebagai perjalanan, bukan akhir, menuju keabadian bersama para leluhur.
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: