Mengkaji Konsep Politik St. Augustine dalam “City of God”

Politik sering menjanjikan keadilan dan perdamaian, namun realitasnya justru dipenuhi oleh korupsi, konflik, dan ketimpangan. Apakah kegagalan ini disebabkan oleh sistem politik, atau oleh manusia yang menjalankannya?
Melalui video ini, saya mengkaji pemikiran politik St. Augustine berdasarkan karya monumentalnya De Civitate Dei (The City of God). Dengan pendekatan filsafat politik klasik, video ini membahas konsep dosa asal, natur manusia yang telah jatuh, gagasan tentang Dua Kota (Kota Duniawi dan Kota Allah), tatanan cinta (ordo amoris), legitimasi kekuasaan, hingga makna perdamaian menurut Augustine.
Pemikiran tersebut kemudian digunakan sebagai kerangka analisis untuk membaca realitas politik kontemporer, khususnya studi kasus korupsi bantuan sosial di Indonesia. Dengan demikian, pemikiran St. Augustine tidak diposisikan sebagai teori abstrak, melainkan sebagai lensa kritis untuk memahami problem moral dalam praktik politik modern.
Video ini dibuat untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) dan diharapkan dapat memberikan pemahaman reflektif mengenai hubungan antara politik, moralitas, dan kodrat manusia.
📚 Topik utama dalam video:
Latar belakang dan konteks sejarah The City of God
Dosa asal dan implikasinya dalam politik
Konsep Kota Duniawi dan Kota Allah
Cinta yang teratur dan tidak teratur (ordo amoris)
Kekuasaan, hukum, dan kepatuhan
Perdamaian dalam perspektif St. Augustine
Analisis kasus korupsi da ketidakadilan di Indonesia
🎓 Mata Kuliah: Filsafat Politik
✍️ Referensi utama: Princeton Readings in Political Thought (1996)

Nama : Muthia Hamada
NIM : 6662250245
Kelas : 1J