SEJARAH BERUBAH?! KERJA PAKSA DAENDELS TERNYATA DIGAJI
Автор: KIKY KHOTO
Загружено: 2025-12-18
Просмотров: 249
#indonesia #malaysia #bahasaindonesia
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : www.instagram.com/rezky.anadra
whatsapp :https://bit.ly/KIKYKHOTO
=========================================
Suka dengan konten KIKY KHOTO? Anda bisa mentraktir tim kreatif kami melalui QRIS berikut:
https://bit.ly/Traktir_KIKY_KHOTO
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah Beredar Cuplikan Percakapan Daendels Bahwa Kerja Paksa Itu Ternyata Dibayar.
Sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan di era Daendels ramai menjadi perbincangan warganet. Narasi sejarah yang menyebut jalan itu dibangun lewat sistem kerja paksa dibantah. Daendels disebut telah membayar upah pekerja untuk proses pembangunan jalan raya itu.
Keramaian soal jalan Anyer-Panarukan bermula dari akun Twitter @mazzini_gsp. Akun tersebut membenarkan pertanyaan soal upah para pekerja jalan yang kerap disebut 'tol pertama di Indonesia' itu.
"Betul, bikin jalan Anyer-Panarukan itu yang kerja dibayar. Daendels kasih duit 30 ribu ringgit lebih untuk gaji dan konsumsi yang kerja juga mandor, udah dikasih ke Bupati, nah dari Bupati ke pekerja ini gak nyampe duitnya. Akhirnya kita taunya itu kerjaan gak dibayar (kerja paksa)," tulis @mazzini_gsp seperti dilihat detikcom
Cuitan itu telah diretweet 21 ribu kali dan menjadi perdebatan. Ada yang baru tahu dengan narasi sejarah ini, namun ada pula yang meragukan kebenarannya.
Lantas, apakah Daendels memang sudah membayar upah pekerja Jalan Raya Pos?
Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam membenarkan pernyataan tersebut. Dia mengatakan soal proses pembangunan Jalan Raya Pos era Daendels ini sudah diteliti oleh sejarawan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Prof Djoko Marihandono.
"Ya benar itu. Daendels dikirim ke Jawa oleh pemerintah Perancis yang sedang menduduki Belanda. Apa yang dilakukan Daendels tentu dilaporkan dan tercatat dalam arsip Perancis. Itu yang diteliti Djoko Marihandono (kini Prof) untuk disertasi doktornya," kata Asvi saat dihubungi,
Dia mengatakan bahwa para pekerja Jalan Raya Pos dibayar oleh pemerintah Daendels. Namun, soal nilai uang yang dikorupsi, tidak tak tahu pasti.
"Pekerja itu dibayar (tentunya tidak banyak). Berapa persen yang dikorupsi saya tidak tahu. Yang ingin saya garisbawahi di sini bahwa citra buruk yang ditulis dalam sejarah Indonesia itu tidak benar. Bahwa ada jatuh korban dalam proyek raksasa itu juga betul," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh sejarawan Peter Carey. Peter Carey mengatakan bahwa memang ada anggaran yang digelontorkan oleh Daendels untuk pembangunan Jalan Raya Pos tersebut.
"Setahu saya memang ada anggaran yang tersedia dari Pemerintah kolonial tapi yang bertanggung jawab adalah bupati dan petinggi pribumi lokal setempat untuk mengurus," kata Peter Carey kepada detikcom, Senin (8/2/2021).
Lebih lanjut, Peter Carey menjelaskan bahwa upah untuk para pekerja ini banyak diselewengkan. Pengaturan proses manajemen proyek ini tidak diatur dengan baik.
"Bukan hanya gaji tapi persiapan bekal dan alat dan sebagainya, rupanya ada banyak penyelewengan sebab begitu banyak orang buruh kasar yang digerakkan meninggal diduga antara 7.000-14.000 orang. Tidak mungkin sebegitu banyak fatalitas kalau semua diatur dengan baik di tingkat lokal," tuturnya.
Disatu sisi, ada banyak warga net yang tidak setuju dengan hasil kajian sejarawan tersebut. Tidak jelas apakah warganet ini adalah keluarga bupati yang diduga korupsi atau hanya warga gak jelas yang menutup mata dengan kejadian korupsi tersebut. Entahlah ya bunda.
Misalnya warganet Bernama Altair ini dengan suara lantang namun penuh nada tendensiun berkomentar pedas. Sumber ini perlu ini dikaji lebih dalam.
Sekarang pikir pakai logika kita saja….. seseorang diberi upah untuk bekerja itu harus sesuai kesepakatan antara pemberi kerja dan pekerja.
Apakah uang yang dikeluarkan daendels itu untuk logistik keamanan, transportasi atau memang untuk upah harus di kaji lebih dalam.
Kalo upah tidak diterima sudah dipastikan para pekerja yg mungkin puluhan ribu orang saat itu pasti berdemo besar2an, dan daendels pasti mengetahuinya. Apakah ada tindakan dari daendels bila mengetahui bupati korupsi uang upah ???
Daendels tidak ada tindakan apa apa, lalu setelah 200 tahun kemudian ada seseorang bernama MARIA IMACULATUS DJOKO MARIHANDONO mengatakan bahwa ada uang upah ?!?!??
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: