Niti Kaweruh

Masyarakat Desa Sariwani, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, yang mayoritas merupakan suku Tengger, secara turun- temurun hidup berdekatan dengan alam. Kebutuhan hidup mereka sejak dulu tercukupi dengan cara bertani. Namun di sisi lain, pendidikan masih di nomor duakan. Anggapan bahwa hidup layak dapat diraih tanpa pendidikan, akhirnya memunculkan banyak tantangan pembelajaran di desa tersebut.

Selain tantangan yang berasal dari cara pandang masyarakat terkait pendidikan, aspek demografis dan geografis juga memiliki kendalanya sendiri. Terbatasnya jumlah murid dan guru dalam satu sekolah membuat mereka harus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Berbagai inovasi pembelajaran dilakukan demi memperjuangkan hak anak untuk mendapatkan pendidikan meskipun jumlah mereka hanya segelintir.

Seluruh upaya yang dilakukan terus-menerus bersama dengan kolaborasi berbagai pihak akhirnya berhasil mengantarkan desa ini pada perubahan. Para pemangku kepentingan mulai menyadari betapa pendidikan itu krusial bagi masa depan anak-anak mereka. Aktor-aktor perubahan bermunculan, mulai dari guru, sekolah, pemerintah desa, orang tua, sampai dengan tokoh pemangku adat dan tokoh masyarakat. Semuanya bergerak bersama, memanfaatkan kapasitas serta potensi yang dimiliki masing-masing. Dan, seluruh upaya ini dilakukan tanpa mengesampingkan akar budaya dan tradisi yang sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat.

Film ini mencoba menelusuri perjalanan para aktor perubahan tersebut dalam menyikapi berbagai tantangan pendidikan yang mereka hadapi serta menyuguhkan gambaran akan berbagai upaya perubahan yang dilakukan untuk mengatasinya, apa dampaknya, apa perubahan-perubahan yang kemudian dirasakan. Film ini akan menjadi pelajaran bagi banyak penggiat pendidikan di seluruh Indonesia, sebuah kisah mengenai semangat perubahan dalam keterbatasan.