EKSEKUSI MATI GELOMBANG PERTAMA : KETEGARAN DALAM KETIDAKADILAN

Banyak yang meminta saya untuk terus berbagi cerita tentang eksekusi mati.
Sebagai pendamping terpidana mati dimana bertahun-tahun bersama mereka tentu saya sangat mengenal mereka.
Seperti saat saya mendampingi terpidana mati yg dieksekusi pada Bulan Januari 2015.
Pada eksekusi gelombang pertama lalu ada 6 terpidana mati yang dieksekusi.
Mereka adalah Marco, Denis, Daniel, Kim dan Rani yang dieksekusi di Nusakambangan. Sedang kan Tran Thi Hanh atau biasa dipanggil Asien, dieksekusi di Boyolali.

Banyak hal yang saya alami selama masa-masa isolasi bersama 5 terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan. Ketegaran mereka sangat membekas di hati saya.
Seorang Rani yang begitu taat beribadah, Marco yang ceria, Kim yang sangat tenang, Denis dan Daniel yang terus membagikan cerita tentang rasa ketidakadilan dari hukum di Indonesia.

Tentu saja banyak juga cerita yang tak dapat saya ungkapkan di sini, dan akan terus menjadi kenangan dalam hidup saya.

Dalam ketegaran mereka berjalan menuju tiang eksekusi. Dalam ketegaran mereka berseru ke Tuhan.
Dalam ketegaran mereka menerima hantaman peluru para eksekutor yang memisahkan roh dan jasad mereka. Meski dalam ketegaran juga mereka bertanya dimanakah keadilan yang mereka cari?
Karena saat mereka terikat di tiang eksekusi pun mereka merasa ketidakadilan yang akhirnya mereka bawa saat mereka bertemu Malaikat dan meninggalkan jasad mereka tersungkur di bumi
Nusakambangan.

Producer :
Karina De Vega


Creative :
Rhea Arella
Kezia Amanda


Cameraman/Editor :
Stevendion


Photographer :
Anggrie


Admin :
Yolanda


====================================


Contact Us :
+62 811850880
E-mail : [email protected]


Follow Facebook @perjalanankarina
  / perjalanan-k....  .


Follow Instagram@perjalanankarina
  / perjalanank....  .