Nov 20, 2025: Continuous Ash from Semeru Volcano (Highest Alert level IV)

This timelapse, captured from the AfarTV camera near Mount Bromo, shows continuous ash emissions from Mount Semeru the day after its major pyroclastic flow event on November 19, 2025. The volcano remains highly active, with persistent ash venting rising above the summit throughout the day.

According to Indonesia’s Geological Agency (PVMBG), Semeru is still at the highest alert level (Level IV / Awas) following yesterday’s large pyroclastic density currents that traveled up to 7 km down the slopes. Authorities are maintaining an 8 km exclusion zone around the summit and warning residents to stay away from river valleys such as the Besuk Kobokan, where hot clouds and lahars may continue to travel.

Evacuations are still underway, with hundreds of residents moved to shelters, and officials continue to monitor ashfall, volcanic tremor, and weather conditions that could worsen visibility and air quality.

This timelapse highlights the ongoing instability of Semeru and demonstrates how active the volcano remains following the major eruptive episode. Yesterday’s activity caused the AfarTV monitoring cameras closer to Semeru to go offline, and they may have been damaged due to extreme ashfall.

This video is shared for documentation, education, and hazard awareness. Always follow guidance from PVMBG, BNPB, and local authorities.

-----

Timelapse ini direkam dari kamera AfarTV di kawasan Gunung Bromo dan memperlihatkan aktivitas terus-menerus Gunung Semeru yang mengeluarkan abu vulkanik sehari setelah terjadinya awan panas besar pada 19 November 2025. Sepanjang hari, kolom abu terlihat naik dari puncak Mahameru, menandakan aktivitas vulkanik yang masih sangat tinggi.

Hingga hari ini, PVMBG mempertahankan Status Awas (Level IV) untuk Gunung Semeru setelah awan panas guguran kemarin meluncur sejauh hingga 7 kilometer ke lereng selatan–tenggara. Zona bahaya juga tetap diperluas hingga 8 kilometer dari kawah, terutama di sepanjang aliran Sungai Besuk Kobokan yang menjadi jalur awan panas dan potensi lahar.

Lebih dari 300 warga dari desa-desa terdampak di Kabupaten Lumajang masih berada di tempat pengungsian. Sementara itu, tim pemantauan terus mengamati abu vulkanik, getaran vulkanik, cuaca buruk, dan kondisi yang dapat memperburuk jarak pandang serta kualitas udara.

Selama erupsi besar kemarin, kamera pemantauan AfarTV yang lebih dekat dengan Semeru sempat offline akibat abu yang sangat tebal dan aktivitas eksplosif yang kuat. Perangkat tersebut kemungkinan mengalami kerusakan, dan kami akan memberikan pembaruan jika ada informasi terbaru.

Video ini dibagikan untuk edukasi, dokumentasi, dan peningkatan kesadaran bahaya vulkanik. Harap selalu mengikuti arahan PVMBG, BNPB, dan otoritas setempat.

Tetap waspada dan semoga semua warga di Jawa Timur tetap aman.