MELESTARIKAN TRADISI DAN IDENTITAS SUKU DAYAK - MENUGAL LADANG YANG TIDAK DATAR #01

Menugal merupakan tradisi penting dalam budaya Suku Dayak di Kalimantan. Kegiatan ini tidak hanya sekedar proses penanaman padi, tetapi juga mengandung makna sosial, spiritual, dan kearifan lokal yang mendalam. Berikut beberapa aspek yang mencerminkan kegiatan menugal dalam budaya Dayak.

a. Gotong Royong
Menugal dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat desa, yang mencerminkan nilai gotong royong dan solidaritas dalam budaya Dayak.

b. Ritual dan Doa*: Sebelum menugal, biasanya dilakukan ritual adat untuk memohon berkah dan perlindungan dari leluhur serta roh alam.

c. Keterkaitan dengan Alam*: Menugal menunjukkan hubungan erat antara masyarakat Dayak dengan alam. Mereka percaya bahwa keberhasilan panen tidak hanya bergantung pada kerja keras, tetapi juga pada keseimbangan dengan alam dan kekuatan spiritual.

d. Pelestarian Budaya
Tradisi menugal menjadi sarana pelestarian budaya dan identitas Suku Dayak. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai budaya seperti kerja sama, rasa syukur, dan harmoni dengan alam terus dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Menugal bukan hanya sekedar kegiatan pertanian, tetapi juga merupakan bagian dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Dayak. Dengan melestarikan tradisi ini, Suku Dayak dapat menjaga hubungan dengan leluhur dan alam sekitar, serta memperkuat identitas budaya mereka.