Sekar Gadung - Tabuh Selonding Gamelan - Sanggar Seni Gita Pingit - Bali Musik Klasik Tradisional

Sekar Gadung - Tabuh Selonding Gamelan - Sanggar Seni Gita Pingit
Traditional Sound of Balinese Gamelan

  / gita_pingit  

Petulu, Gianyar,
Bali, Indonesia
September 2022

Dari Bali Gamelan Sound:
IN:
Gamelan Selonding adalah ansambel musik tradisional Bali yang lebih tua dari jenis lain yang sekarang populer di pulau itu. Ini berasal dari tahun 900-an, dan termasuk dalam klasifikasi ansambel Golongan Tua, bersama dengan Gambang, Gender Wayang, dan Angklung.

Ini adalah Gamelan suci, sering digunakan untuk menyelesaikan upacara keagamaan di Bali. Sebaran Gamelan Selonding di Kabupaten Karangasem dapat dijumpai di beberapa desa tua. Dalam konteks agama tradisional, Gamelan Selonding digunakan untuk mengiringi prosesi upacara besar seperti ngaben, pernikahan, atau upacara ulang tahun di pura.

Sampai antara 20-40 tahun yang lalu, instrumen selonding dan repertoar pengiringnya ada secara eksklusif di desa Bali Aga (Bali pra-majapahit) di Karangasem, kabupaten paling timur di Bali.

Beberapa contoh desa Aga dengan tradisi selonding antara lain: Tenganan Pagringsingan, Bungaya, Selat, Bugbug, Bebandem dan Asak.

EN:

Gamelan Selonding is a Traditional Balinese musical ensemble that is older than other types that are now popular in the island. It dates back to the 900s, and belongs to the Golongan Tua classification of ensembles, along with Gambang, Gender Wayang, and Angklung.

It is a sacred Gamelan, often used to complete religious ceremonies in Bali. The distribution of Selonding Gamelan in Karangasem Regency can be found in several old villages. In the context of the traditional religion, Selonding Gamelan is used to accompany large ceremonial processions such as cremation, wedding, or birthday temple ceremonies.

Until between 20-40 years ago, selonding instruments and their attendant repertoire existed exclusively in Bali Aga (pre-majapahit indigenous Balinese) villages in Karangasem, Bali's easternmost regency.

Some examples of Aga villages with selonding traditions include: Tenganan Pagringsingan, Bungaya, Selat, Bugbug, Bebandem and Asak.