Lampah Bedhaya

Sahabat, Keraton Yogyakarta memiliki ragam kekayaan budaya dalam bentuk benda dan takbenda. Salah satu kekayaan budaya takbenda adalah Lelangen Beksa Bedhaya. Beksa atau tari ini merupakan salah satu kegemaran Sultan yang memiliki makna filosofis, sosio-kultural, hingga dokumentasi peristiwa sejarah dalam setiap pertunjukkannya. Bedhaya sebagai induk dari tari putri di Keraton Yogyakarta ditarikan oleh sembilan orang penari yang membentuk satu kesatuan utuh yang mengandung maksud babahan hawa sanga.

Sebagaimana tari Jawa lainnya, Lelangan Beksa Bedhaya juga mengejawantahkan filosofi Joged Mataram, Nyawiji, Greget, Sengguh, Ora Mingkuh.

Bersamaan dengan peringatan Hari Tari Dunia, kami secara khusus menyajikan cerita dan makna di balik tarian ini untuk Sahabat semua. Jangan lewatkan tayangan perdana:

Dokumenter Danapratapa “Lampah Bedhaya”,
Selasa, 29 April 2025 Pukul 19.00 WIB melalui kanal Youtube: Kraton Jogja


---


Dear friends, The Palace of Yogyakarta holds a rich variety of cultural heritage, both tangible and intangible. One of its intangible cultural treasures is Lelangen Beksa Bedhaya. The dance, known as beksa, is one of the Sultan’s cherished arts and carries deep philosophical, socio-cultural meanings, as well as historical documentation within each performance. Bedhaya, the source of all female dances in the Palace of Yogyakarta, is performed by nine dancers who move as one unified entity, symbolizing the concept of babahan hawa sanga (the division of the nine elements of life).

Like other Javanese dances, Lelangen Beksa Bedhaya also embodies the philosophy of Joged Mataram: Nyawiji (unifying the self), Greget (passion), Sengguh (confidence with humility), and Ora Mingkuh (perseverance).

In celebration of World Dance Day, we proudly present the story and meaning behind this dance for all of you, dear friends. Don’t miss the premiere of:

Danapratapa Documentary “Lampah Bedhaya”
Tuesday, April 29, 2025 at 7:00 PM WIB
via the Kraton Jogja YouTube channel


#haritaridunia #haritaridunia2025 #kratonjogja #worlddanceday #keratonyogyakarta #takbenda #shortmovie #warisanbudayatakbenda #worldheritage