Kegiatan Kokurikuler Study Literasi Kelas 9 Ke Situs Liyangan

Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ditemukan oleh penambang pasir pada tahun 2008 dan diteliti oleh Balai Arkeologi Yogyakarta sejak tahun 2009. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa situs Liyangan merupakan permukiman kuno yang lengkap meliputi area hunian, pertanian, dan pemujaan. Secara kronologis permukiman Liyangan kuno mulai tumbuh setidaknya sejak abad ke-2. Liyangan kuno berkembang secara bertahap sampai masa kerajaan Matarām Kuno, bahkan hingga abad ke-11. Letusan Gunung Sindoro berskala besar pada abad ke-11 selain melenyapkan permukiman Liyangan kuno, material letusannya justru menyebabkan data arekologi terkonservasi secara alami. Data tersebut meliputi
1) struktur dan bangunan,
2) fitur,
3) artefak berbahan keramik, tembikar, batu, dan logam,
4) data organik, serta
5) ekofak.
Itulah mengapa situs Liyangan memiliki data yang penting karena tidak ditemukan di situs lain yang semasa, khususnya fitur dan bahan organik. Di sisi lain kehadiran data tersebut memberikan tantangan tersendiri terkait konservasinya. Artikel ini disusun untuk memaparkan hal tersebut melalui desk study guna mendapatkan informasi terkait dengan konservasi fitur dan organik sebagai bagian integral dari permukiman Liyangan kuno. Hasil studi menunjukkan ragam data fitur terkait dengan prasarana, pertanian, dan pembatas ruang, sedangkan data arkeologi berbahan organik meliputi bangunan dan pertanian. Kedua jenis data tersebut dalam kondisi rawan rusak dan tersebar di situs Liyangan sehingga perlu mendapat perhatian khusus melalui penyusunan konsep dan rancangan kegiatan konservasi sesuai dengan material, kondisi, dan lokasinya.