Pahlawan Indonesia | Profil Usman Janatin, Pahlawan Dwikora dari Purbalingga
Автор: Kapur Sabak
Загружено: 2022-02-07
Просмотров: 282
Lahir: Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, 18 Maret 1943
Meninggal: 17 Oktober 1968
Gelar: Pahlawan Nasional
Dasar Penetapan: Keppres No. 50/ TK/1968
Tanggal penetapan: 17 Oktober 1968
Pada 8 Maret 1965 pukul tiga dini hari, ledakan dahsyat menggelegar dari bagian bawah Hotel Mac Donald. Beton penyangga bangunan luluh lantak dan pecahannya menyebar ke berbagai penjuru. Para penghuni hotel berlarian kalang kabut, berlari saling jejal menyelamatkan diri. Insiden yang mengakibatkan puluhan warga meninggal dan luka-luka tersebut menyeret tiga nama anggota Korps Komando Operasi (KKO), yang kini dikenal sebagai Korp Marinir. Satu dari tiga prajurit itu bernama Usman bin Muhammad Ali alias Janatin.
Janatin lahir di Jatisaba, Purbalingga, pada 18 Maret 1943. Setelah tamat dari SMP, terhitung sejak 1 Juni 1962 ia masuk dinas militer KKO. Ia dikenal sebagai prajurit yang tegas, disiplin, dan cakap. Setelah melewati seleksi ketat, ia terpilih menjadi salah satu prajurit pengemban tugas sabotase dalam operasi Dwikora. Operasi Dwikora dikeluarkan Presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964 sebagai tindakan tegas Indonesia terhadap tindakan provokatif dari Federasi Tanah Melayu yang ingin menggabungkan Federasi Tanah Melayu, Singapura, Brunei, Serawak, dan Sabah (Borneo Utara).
Dalam operasi ini, ia mendapat tugas mengebom sebuah hotel mewah di pusat kota Singapura. Janatin ditugaskan menyusup ke Singapura dengan menyamar sebagai pedagang dan melakukan sabotase. Ia memakai nama samaran Usman bin Muhammad Ali untuk mengelabui musuh. Bersama dengan dua anggota Korps Komando Operasi lainnya, yakni Tohir dan Gani. Mereka berhasil meledakkan MacDonald House di kawasan Orchard Road Singapura pada 10 Maret 1965. Akibat kejadian tersebut pemerintah Singapura memperketat penjagaan. Situasi menjadi sulit padahal tiga prajurit ini harus melaporkan hasil kerja ke pangkalan.
Akhirnya tiga penyabotase dibagi dua tim untuk mencari jalan menuju pangkalan; Janatin bersama Tohir, sedangkan Gani sendirian. Akan tetapi, Janatin dan Tohir mengalami nasib buruk. Setelah berhasil menyusup ke kapal Begama tujuan Bangkok dan merebut sebuah motorboat, motorboat tersebut tiba-tiba macet di tengah laut. Patroli angkatan laut Singapura mengetahui dan segera menangkap mereka.
Dalam vonis pengadilan mereka dinyatakan bersalah dan dihukum mati. Berbagai usaha diplomasi dari Indonesia sudah dilakukan agar Janatin dan Tohir terhindar dari hukuman mati namun tidak membuahkan hasil. Pada Kamis 17 Oktober 1968 sekitar pukul 06.00 pagi, eksekusi gantung terhadap Janatin pun dilakukan. Jenazahnya lalu dipulangkan ke Indonesia. Jenazah Janatin kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Sumber: Ensiklopedia Pahlawan Nasional oleh Kuncoro Hadi dan Sustianingsih
#usmanharun #usman #usmanjanatin #harun #kopralharun #pahlawanindonesia #sejarah #sejarahindonesia #pelajaransejarah #pelajaransekolah #anaksekolah #dwikora
Доступные форматы для скачивания:
Скачать видео mp4
-
Информация по загрузке: