Lakukan ini agar ketika wafat tidak menjadi suatu penyesalan I Ustad Rifky Ja'far Thalib

Video ini membahas pentingnya menyelaraskan ilmu dengan amal, menekankan bahwa ilmu yang benar harus memotivasi perbuatan baik. Pembicara menyoroti perlunya perubahan pola pikir tentang kematian, memandangnya bukan sebagai akhir tetapi sebagai kembali kepada Allah.

Pesan inti berpusat pada tiga poin untuk mengubah perspektif seseorang tentang kematian:

Kematian sebagai "Pulang": Al-Quran menggambarkan kematian sebagai kembali kepada Allah, mirip dengan kepulangan yang dirindukan. Perspektif ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki "nafsun mutmainnah" (jiwa yang tenang), yang mensyaratkan bebas dari syirik (menyekutukan Allah) dan berpegang teguh pada Sunnah Nabi. Ini juga melibatkan menjaga hubungan baik dengan semua ciptaan Allah, termasuk manusia dan hewan, dan tidak menyimpan kebencian.

Kematian sebagai "Menerima Bayaran": Kematian disajikan sebagai waktu ketika seseorang menerima pahala penuh atas perbuatan mereka di dunia ini. Sama seperti seorang pekerja menantikan hari gajian, seorang mukmin harus menantikan kematian sebagai saat menerima kompensasi ilahi. Pembicara menjelaskan bagaimana malaikat menyambut mukmin yang sedang sakaratul maut, menunjukkan tempat mereka di surga dan meyakinkan mereka.

Kematian sebagai "Pergi dari Sempitnya Dunia Menuju Luasnya Akhirat": Dunia diibaratkan sebagai penjara bagi orang-orang beriman, sementara akhirat adalah hamparan kebebasan yang luas. Kematian, oleh karena itu, adalah pelepasan dari batasan dan cobaan kehidupan duniawi menuju kenikmatan akhirat yang tak terbatas.

Pembicara menyimpulkan dengan menegaskan kembali bahwa mengubah pola pikir tentang kematian melihatnya sebagai kepulangan yang dirindukan, waktu untuk menerima pahala, dan pelarian menuju kebebasan dapat mengubah ketakutan menjadi antisipasi.#ustadzrifkyjafarthalib

Source:
   / @sayapdakwahtvurjt