Program Inovasi Seni Nusantara: Refleksi dalam Gerak

Fenomena perundungan (bullying) merupakan isu global yang mengancam kesejahteraan remaja, menyebabkan dampak psikologis serius seperti trauma, depresi, dan penurunan harga diri. Metode intervensi konvensional, seperti konseling verbal, seringkali kurang efektif karena korban kesulitan memverbalisasi pengalaman traumatis mereka. Oleh karena itu, diperlukan inovasi terapeutik berbasis komunikasi non-verbal.

ISBI Bandung bekerjasama dengan Gaya Gita Studio melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) yang dipimpin oleh Farah Nurul Azizah dengan anggota Desya Noviansya Suherman, Iqbal Syaefulloh, dan Nanang Jaenudin membuat sebuah program berjudul “Refleksi dalam Gerak: Pemanfaatan Tari Kontemporer sebagai Ruang Ekspresi dan Terapi Non- Verbal untuk Korban Bullying Pada Remaja”. Program ini mengusulkan pemanfaatan Tari Kontemporer sebagai Terapi Non- Verbal (Dance/ Movement Therapy) dalam konteks pendidikan nonformal (sanggar seni). Tujuan dari program ini yaitu untuk mengembangkan model intervensi berbasis tari kontemporer yang sistematis melalui kemitraan dengan sanggar lokal (Sanggar Gaya Gita Studio Sukabumi). Program ini berfungsi sebagai respons humanis dan inovatif untuk memfasilitasi pemulihan psikologis, meningkatkan self-worth, dan memberdayakan remaja korban bullying.

Program ini didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ISBI Bandung.