Tak Kalah dengan Kabupaten, Kota Cirebon Juga Ricuh, Sejumlah Fasilitas Umum–Gedung DPRD Dirusak

TRIBUNCIREBON.COM - Suasana Kota Cirebon yang biasanya ramai dengan lalu lintas dan aktivitas warga berubah mencekam pada Sabtu (30/8/2025) sore.

Kericuhan pecah di kawasan Jalan RA Kartini, hingga meninggalkan jejak kerusakan di sejumlah fasilitas umum dan gedung pemerintahan.

Di simpang Alun-alun Kejaksan, pos polisi menjadi sasaran amuk massa.

Bangunan mungil itu kini hanya menyisakan puing dengan kaca pecah berserakan.

Deretan pot tanaman di sepanjang Jalan Siliwangi hingga RA Kartini pun hancur, tanahnya berserakan di badan jalan, membuat suasana semakin kacau.

Kericuhan bermula saat massa merangsek menuju Kantor DPRD Kota Cirebon di Jalan Siliwangi.

Gedung wakil rakyat itu tak luput dari perusakan. Kursi, kaca jendela, hingga fasilitas di dalam gedung mengalami kerusakan akibat lemparan batu.

Aparat berusaha memukul mundur massa ke arah Jalan Kartini.

Namun, ketegangan justru makin memanas.

Kelompok massa lain datang dari arah berlawanan, membawa batu dan petasan.

Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata, membuat langit Cirebon sore itu dipenuhi asap menyengat.

Sekitar pukul 16.00 WIB, TNI-Polri mencoba melakukan mediasi di depan Masjid Raya At-Taqwa.

Sejumlah pejabat hadir, termasuk Danrem 063/SGJ, Kapolres Cirebon Kota, Dandim 0614/Kota Cirebon, hingga Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulityo dan Wali Kota Cirebon Effendi Edo.

Namun upaya itu tidak berjalan mulus.

Kedatangan pejabat justru disambut lemparan batu, memicu kericuhan baru.

Menjelang malam, aparat akhirnya berhasil memukul mundur massa.

Namun, suasana mencekam masih terasa.

Barisan polisi dengan tameng masih berjaga di sepanjang Jalan RA Kartini, mengantisipasi kericuhan susulan.

Kericuhan di Kota Cirebon ini menambah panjang daftar aksi anarkis di wilayah Cirebon.

Setelah Kabupaten Cirebon lebih dulu dilanda kerusuhan di sekitar Mapolresta dan Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, kini giliran pusat Kota Cirebon yang porak-poranda.

Yang tertinggal bukan hanya kerusakan fisik, tapi juga pertanyaan besar, siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi ini, ketika suara rakyat yang seharusnya disalurkan lewat jalur demokrasi justru meledak menjadi amarah di jalanan?

Reporter: Eki Yulianto
Editor: Rudy Laudza

#tribuncirebon #dprdcirebon #kotacirebon #demodpr #aksiunjukrasa #rusuh