Jembatan Ambruk, Akses Bireuen-Bener Meriah Masih Andalkan Penyeberangan Darurat | Tirto Recap

Akses penghubung antara Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Bener Meriah, Aceh, hingga kini masih sulit dilalui setelah jembatan bailey di kawasan Teupin Mane ambruk akibat diterjang banjir pada akhir November 2025 lalu. Kerusakan jembatan tersebut menyebabkan arus transportasi dan distribusi barang antara kedua wilayah terhambat cukup parah.

Pantauan reporter Tirto di lokasi menunjukkan keterbatasan akses memaksa warga sekitar mencari cara alternatif untuk tetap beraktivitas. Untuk mendistribusikan logistik dan membantu perlintasan warga, masyarakat memanfaatkan keranjang besi yang ditarik menggunakan tali tembaga sebagai sarana penyeberangan darurat.

Sejumlah warga terlihat bergotong royong menarik tali tembaga tersebut agar keranjang besi dapat melintas. Keranjang itu digunakan untuk mengangkut masyarakat yang hendak menuju Bireuen maupun ke arah Bener Meriah, termasuk untuk membawa kebutuhan pokok dan logistik lainnya.

Kondisi ini menuntut kehati-hatian ekstra karena proses penyeberangan dilakukan secara manual dan berada di atas aliran sungai yang masih cukup deras. Meski berisiko, warga tetap memanfaatkan cara tersebut demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjaga roda aktivitas ekonomi tetap berjalan.

Di sisi lain, proses perbaikan jembatan bailey di Teupin Mane kini telah mulai dilakukan. Beberapa alat berat tampak telah dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat pengerjaan dan membuka kembali akses vital antar wilayah tersebut.

Penulis: Sisilia Rosadi/Fransiskus Adryanto P.
Video editor: M. Rilo
Produser: Dena Novita R
#TirtoRecap